FILIPINA

Ada Insentif Pajak, Marcos Bujuk Investor Asing Investasi di Filipina

Dian Kurniati | Kamis, 14 September 2023 | 15:30 WIB
Ada Insentif Pajak, Marcos Bujuk Investor Asing Investasi di Filipina

Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr (kiri), menghadiri KTT ke-20 ASEAN - India di Jakarta Convention Center, Kamis (7/9/2023). ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Rommy Pujianto/foc.

MANILA, DDTCNews - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengajak investor asing menanamkan modal di Filipina.

Marcos mengatakan sekarang adalah waktu terbaik untuk menanamkan modal di Filipina karena pemerintah telah melakukan berbagai reformasi. Menurutnya, pemerintah juga menyediakan insentif pajak bagi investor asing.

"Bagi yang ingin berinvestasi di Filipina, kami menawarkan insentif, keringanan pajak, dan kerangka hukum yang kuat yang melindungi kepentingan investor asing," katanya, dikutip pada Kamis (14/9/2023).

Baca Juga:
Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Marcos mengatakan Filipina termasuk negara yang mampu menghadapi gejolak perekonomian global dengan ketahanan luar biasa. Menurutnya, stabilitas ekonomi terjadi karena didukung manajemen fiskal dan kebijakan moneter yang hati-hati.

Ekonomi Filipina tercatat mampu tumbuh sebesar 7,6% pada 2022. Pemerintah pun menargetkan pertumbuhan ekonomi mampu berkisar 6% hingga 7% pada tahun ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Filipina telah melakukan berbagai reformasi, termasuk di bidang perpajakan. Sejumlah undang-undang pun dirilis demi meningkatkan daya saing investasi.

Baca Juga:
Otoritas Ini Usulkan Perubahan Aturan Pencegahan WP ke Luar Negeri

Misalnya UU Pemulihan dan Insentif Pajak untuk Perusahaan (Corporate Recovery and Tax Incentives for Enterprises/CREATE), yang disahkan untuk menarik lebih banyak investasi asing sekaligus memperkuat UMKM. Beleid tersebut juga bakal berdampak positif terhadap penciptaan lapangan kerja dan peningkatan daya beli masyarakat.

UU CREATE dibahas dan disahkan pada era pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte pada 2021. Peraturan ini menawarkan keringanan pajak sebagai bagian dari langkah pemulihan ekonomi nasional.

UMKM dinilai sebagai penerima manfaat terbesar dari UU CREATE karena tarif pajaknya turun dari 30% menjadi 20%. Sementara pada korporasi, tarif PPh badan dikurangi 5% dari 30% menjadi 25%.

"Kami menyambut investor asing yang datang untuk memanfaatkan peluang yang ada dalam program pembangunan infrastruktur kami," ujarnya dilansir manilatimes.net. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra