PROVINSI DKI JAKARTA

Ada Diskon Pajak Kendaraan, Warga DKI Boleh Bayar Lebih Cepat

Muhamad Wildan | Rabu, 18 Agustus 2021 | 13:00 WIB
Ada Diskon Pajak Kendaraan, Warga DKI Boleh Bayar Lebih Cepat

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Wajib pajak dapat membayar pajak kendaraan bermotor (PKB) sebelum masa pembayaran PKB terutang agar dapat memanfaatkan keringanan yang diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta.

Merujuk pada Pasal 8 ayat (1) Pergub 60/2021, pembayaran pokok PKB dapat dilakukan meskipun PKB yang terutang belum memenuhi ketentuan 40 hari sebelum berakhirnya masa pajak.

"Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya berlaku selama periode kebijakan insentif fiskal sebagaimana diatur dalam pergub ini," bunyi Pasal 8 ayat (2) Pergub 60/2021, dikutip Rabu (18/8/2021).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Sebagai contoh, apabila PKB tahun pajak 2021 terutang atas kendaraan bermotor milik wajib pajak baru jatuh tempo pada November 2021, wajib pajak dapat membayar PKB tersebut pada Agustus hingga September 2021 untuk mendapatkan diskon pajak.

Merujuk pada Pasal 7 Pergub 60/2021, diskon pokok pajak 10% diberikan jika wajib pajak membayar PKB tahun pajak 2021 pada Agustus 2021. Bila PKB baru dibayarkan wajib pajak pada September 2021 maka diskon pokok yang diberikan hanya 5%.

Selain memberikan diskon pokok PKB pada tahun berjalan, wajib pajak yang membayar tunggakan PKB tahun-tahun pajak sebelumnya juga bisa mendapatkan keringanan hingga 5%. Insentif diberikan bila PKB terutang dibayar pada Agustus hingga September 2021.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Wajib pajak yang membayar tunggakan PKB pada Agustus—September 2021 juga akan mendapatkan pemutihan pajak atau dibebaskan dari sanksi bunga yang timbul akibat keterlambatan pembayaran pokok pajak.

Keringanan dan pemutihan PKB tersebut diberikan otomatis dan secara jabatan melalui penyesuaian pada sistem informasi manajemen pajak. Penyesuaian dilakukan Badan Pendapatan Daerah bersama dengan Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

18 Agustus 2021 | 23:34 WIB

dengan adanya diskon ini sehingga dapat membantu masyarakat dki untuk membayarkan pajak kendaraannya

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN