PENGAMPUNAN PAJAK

31 Maret, Layanan Amnesti Dibuka Sampai Tengah Malam

Redaksi DDTCNews | Jumat, 24 Maret 2017 | 14:07 WIB
31 Maret, Layanan Amnesti Dibuka Sampai Tengah Malam

JAKARTA, DDTCNews – Menjelang berakhirnya program pengampunan pajak, jumlah peserta kian melonjak. Pada pekan lalu, Ditjen Pajak mendapat sekitar 7.000 hingga 9.000 peserta per harinya.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Ditjen Pajak Hestu Yoga Saksama mengatkan setiap harinya mulai Rabu (22/3) kemarin, rata-rata peserta amnesti pajak sekitar 12 ribu orang per harinya.

“Rabu kemarin tercatat jumlah pembayar pajak sebanyak 12.945. Dan Kamis, hingga sore pukul 15.00 tercatat 12.595 WP,” katanya kepada DDTCNews, Jumat (24/3).

Baca Juga:
Pengampunan Pajak Era Soekarno, Seperti Apa?

Jumlah tersebut berbeda drastis dengan periode Januari, yaitu awal periode ketiga amnesti pajak yang per harinya hanya sekitar seribu peserta. Adapun pada bulan Februari, rata-rata peserta per harinya menurut Hestu mencapai kisaran 4.000 peserta.

Adapun demi mengantisipasi jumlah lonjakan peserta, Ditjen Pajak mulai 5 Maret 2017 membuka program pengampunan pajak atau tax amnesty pada hari Minggu di seluruh KPP di Indonesia.

Sementara,di kantor pusat Ditjen Pajak, layanan amnesti pajak seminggu tujuh hari sudah dibuka mulai 13 Maret 2017. Bahkan pada 31 Maret layanan akan dibuka sampai tengah malam. Kantor Wilayah (Kanwil) Pajak juga melakukan layanan tax amnesty dari Senin-Minggu.

Baca Juga:
Wah! Pemprov Gelar Tax Amnesty, Ada Pemutihan Denda Pajak Kendaraan

Sekadar informasi,berikut jam pelayanan pelaporan amnesti pajak di kantor pusat Ditjen Pajak:

  • Hari Kerja (13-17 & 20-24 Maret): 08.00-16.00 WIB
  • Sabtu (18 & 25 Maret): 08.00-14.00 WIB
  • Minggu (19 & 26 Maret) 08.00-12.00 WIB
  • Hari Kerja (27, 29-30 Maret): 08.00-21.00 WIB
  • Hari Kerja (31 Maret): 08.00.24.00 WIB

Hestu menambahkan perpanjangan pelaporan dimungkinkan kembali terjadi pada akhir periode program pengampunan pajak, menyusul adanya lonjakan peserta tersebut.

“Hal ini belum bisa ditentukan sekarang, itu bisa diputuskan nanti ketika kondisi yang mengharuskan seperti itu. Kalau memang benar-benar banyak sekali pesertanya, bisa saja kami lakukan,” ujarnya.

Pada periode terakhir ini, partisipan program pengampunan pajak dikenakan tarif tebusan senilai 5%. Meskipun tarif tertinggi dibanding periodenya, periode ini menjadi batas akhir program tersebut, sehingga menjadi kesempatan terakhir bagi wajib pajak untuk membenahi urusan perpajakannya. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 06 Juli 2024 | 12:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Pengampunan Pajak Era Soekarno, Seperti Apa?

Jumat, 29 Desember 2023 | 16:00 WIB PEMILU 2024

Bicara Kepastian Hukum, Ganjar Cerita Soal Peserta Tax Amnesty

Jumat, 06 Oktober 2023 | 11:43 WIB PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA

Raup Triliunan dari Penerbitan SBN Khusus PPS, Kemenkeu Beberkan Ini

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN