Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews – Melalui Pergub 60/2021, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keringanan atau diskon pokok piutang pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2).
Beleid tersebut mulai berlaku sejak tanggal diundangkan, yakni 16 Agustus 2021. Terhadap PBB-P2 tahun pajak 2021 yang telah dilakukan pembayaran sebelum 16 Agustus 2021, dapat diberikan kompensasi untuk objek yang sama berdasarkan permohonan wajib pajak.
“Kompensasi … diberikan untuk tahun pajak 2022 sebesar 20%,” bunyi penggalan Pasal 18 ayat (2) Pergub 60/2021, dikutip pada Selasa (17/8/2021).
Adapun permohonan kompensasi tersebut diajukan paling lambat 60 hari sejak Pergub 60/2021 diundangkan. Permohonan diajukan ke Kantor UPPPD yang berwenang. Alamat dan kontak tiap UPPPD bisa dilihat pada laman berikut.
Sesuai dengan Pasal 4 beleid tersebut, diskon dapat diberikan apabila objek PBB-P2 yang akan diberikan keringanan tidak memiliki tunggakan. Ada 2 ketentuan terkait dengan keringanan PBB-P2 untuk tahun pajak 2021.
Pertama, keringanan sebesar 20% diberikan kepada Wajib Pajak yang melakukan pembayaran PBB-P2 tahun pajak 2021 pada Agustus 2021. Kedua, keringanan sebesar 15% diberikan kepada wajib pajak yang melakukan pembayaran PBB-P2 tahun pajak 2021 pada September 2021.
Selain keringanan PBB-P2 untuk tahun pajak 2021, sesuai dengan Pasal 3, ada pula diskon 10% atas pokok piutang PBB-P2 tahun pajak 2013 hingga 2020 yang dibayar wajib pajak pada Agustus hingga September 2021. Tak hanya diberi diskon, wajib pajak juga dibebaskan dari sanksi bunga.
“Bagi wajib pajak PBB-P2 yang mengajukan permohonan pengurangan berdasarkan peraturan gubernur mengenai pemberian pengurangan PBB-P2, ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4 [pemberian insentif sesuai dengan Pergub 60/2021] tidak berlaku,” bunyi penggalan Pasal 5 beleid tersebut.
Selain keringanan pokok PBB-P2 dan penghapusan sanksi keterlambatan, ada berbagai insentif yang juga diberikan Pemprov DKI Jakarta melalui Pergub 60/2021. Simak ‘Mulai Bulan Ini, Anies Beri Berbagai Diskon Pajak dan Hapus Sanksi’. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Saya ke kantor UPPPD Jatinegara. disuruh lewat online untuk kompensasi pembayaran yang belum dipotong. Saya cari di pajakonline.jakarta.go.id... tidak ada tautan untuk minta kompensasi... Sengaja bikin sulit?
Terima kasih ddtc untuk berita yang bermanfaat, melalui diskon PBB akan meringankan wajib pajak pada kondisi saat ini
setuju harusnya secara system DISKON tersebut otomatis akan mengurangi tagihan pbb tahun depan. Jangan dipersulit dng harus isi form segala.
Kenapa diskon bagi yg sdh membayar pbb tdk otomatis mengurangi pembayaran pbb th depannya? tdk perlu harus isi formulir pak. Ayo pemda dki tlg dihargai bagi yg sdh taat membayar... gak perlu harus wara wiri isi form dan submit ke instansi terkait. tks
ayo kerja dgn hati dan siap melayani. 3 upprd (mampang prapatan,pancoran dan pasar minggu) telepon tdk ada yg aktif satupun.
harusnya komputerisasi harusnya sdh otomatis dan yg bayar lebih awal , ntarnya di potong di tahun depan, jadi saya berharap jgn buat laporan lagi, apalagi ini masih PPKM
“Bagi wajib pajak PBB-P2 yang mengajukan permohonan pengurangan berdasarkan peraturan gubernur mengenai pemberian pengurangan PBB-P2, ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4 [pemberian insentif sesuai dengan Pergub 60/2021] tidak berlaku, ini maksudnya gimana yah?
Selamat pagi, untuk permohonan kompensasi yang diajukan ke Kantor UPPPD yang berwenang apakah ada contoh surat pengajuannya? Atau berbeda-beda tergantung kantor UPPPD jadi harus dihubungi dulu ke kantor setempat? Terima kasih
ini kasih diskon kok gak merata? yg adil dong. Masa yg bayar cepet malah gak dapat diskon? gimana mikirnya? dimana2 yg telat bayar yg gak dpt diskon. kalo begini nanti malah seakan2 ngasih contoh untuk bayarnya mepet2 aja. gimana sih? trus jg kalo memang bermental melayani, yg belum dapet ga usah pake permohonan kompensasi segala dong, langsung aja secara sistem dipotong tahun depan. Katanya mau maju sistem digital segala. masih aja pake cara2 lama?