AMERIKA SERIKAT

Usulkan Bahan Bakar Bebas Pajak, Demokrat Dituding Lakukan Kampanye

Muhamad Wildan | Minggu, 20 Februari 2022 | 16:00 WIB
Usulkan Bahan Bakar Bebas Pajak, Demokrat Dituding Lakukan Kampanye

Ilustrasi.

WASHINGTON D.C., DDTCNews - Usulan pembebasan pajak bahan bakar oleh Partai Demokrat dituding sebagai strategi untuk meningkatkan elektabilitas masing-masing menjelang pemilihan legislatif tahun ini.

Wakil Ketua Fraksi Partai Republik Senat AS John Thune mengatakan partainya tak akan mendukung usulan pembebasan pajak bahan bakar dari Partai Demokrat.

"Saya pikir ini taktik anggota parlemen dari Partai Demokrat yang tahun ini mencalonkan diri kembali dalam pemilihan legislatif," katanya, dikutip pada Minggu (20/2/2022).

Baca Juga:
April 2024: WP Terpilih Ikut Uji Coba Coretax, Bonus Pegawai Kena TER

Sementara itu, Senator dari Partai Republik John Cornyn mengatakan pajak bahan bakar tidak dapat diberikan fasilitas pembebasan selama setahun. Menurutnya, pajak tersebut penting untuk mendanai pembangunan jalan di AS.

Cornyn mengatakan Pemerintah AS seharusnya mengeluarkan kebijakan yang mampu mendorong produksi bahan bakar migas, bukan justru mengusulkan pembebasan pajak.

"Apa yang dilakukan pemerintah dalam beberapa waktu terakhir telah merugikan sektor migas. Pemerintah seharusnya mencari solusi untuk mendorong produksi," ujarnya seperti dilansir nbcnews.com.

Baca Juga:
Ditopang Pajak Penerangan Jalan dan PBB-P2, Pajak Daerah Tembus Target

Untuk diketahui, Partai Demokrat mengusulkan pembebasan pajak bahan bakar hingga akhir tahun ini guna menahan laju inflasi yang terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Pada Januari 2022, inflasi di AS mencapai 7,5%, tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Harga bahan bakar di AS secara rata-rata mencapai US$3,49 per galon. Tahun lalu, harga rata-rata hanya senilai US$2,5 per galon.

Tanpa insentif, tarif pajak bahan bakar yang berlaku sesungguhnya hanya sebesar 18,4 sen per galon. Tarif tersebnut sudah berlaku sejak tahun 1993 dan tidak pernah mengalami kenaikan.

Sebagai catatan, pemilihan legistlatif di AS akan diselenggarakan pada 8 November 2022, terdapat 435 kursi House of Representative dan 34 dari 100 kursi senat yang diperebutkan dalam pemilihan legislatif. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

Froze 20 Februari 2022 | 16:08 WIB

Berita yang sangat bermanfaat

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 27 Desember 2024 | 17:00 WIB KILAS BALIK 2024

April 2024: WP Terpilih Ikut Uji Coba Coretax, Bonus Pegawai Kena TER

Jumat, 27 Desember 2024 | 16:30 WIB KABUPATEN KUDUS

Ditopang Pajak Penerangan Jalan dan PBB-P2, Pajak Daerah Tembus Target

Jumat, 27 Desember 2024 | 16:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Harga Tiket Turun, Jumlah Penumpang Pesawat Naik 2,6 Persen

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:30 WIB LAPORAN TAHUNAN DJP 2023

Rata-Rata Waktu Penyelesaian Pengaduan Perpajakan di DJP Capai 9 Hari

BERITA PILIHAN
Jumat, 27 Desember 2024 | 17:00 WIB KILAS BALIK 2024

April 2024: WP Terpilih Ikut Uji Coba Coretax, Bonus Pegawai Kena TER

Jumat, 27 Desember 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN MONETER

2025, BI Beli SBN di Pasar Sekunder dan Debt Switch dengan Pemerintah

Jumat, 27 Desember 2024 | 16:30 WIB KABUPATEN KUDUS

Ditopang Pajak Penerangan Jalan dan PBB-P2, Pajak Daerah Tembus Target

Jumat, 27 Desember 2024 | 16:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Harga Tiket Turun, Jumlah Penumpang Pesawat Naik 2,6 Persen

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:30 WIB LAPORAN TAHUNAN DJP 2023

Rata-Rata Waktu Penyelesaian Pengaduan Perpajakan di DJP Capai 9 Hari

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:15 WIB KONSULTASI PAJAK

Pedagang Gunakan QRIS untuk Pembayaran, Konsumen Bayar PPN 12 Persen?

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:00 WIB KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu Pembukuan dalam bidang Kepabeanan?

Jumat, 27 Desember 2024 | 14:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Yuridis Pengenaan PPN atas Jasa Kecantikan

Jumat, 27 Desember 2024 | 14:00 WIB KELAS PPN

Konsep PPN, Deviasi, dan Isu Kenaikan PPN 12%

Jumat, 27 Desember 2024 | 13:30 WIB UU HKPD

Berlaku Mulai 5 Januari 2025, Begini Penghitungan Opsen Pajak