LAPORAN REALISASI INSENTIF PAJAK

Sudah Lewat Tanggal 20, WP Masih Bisa Lapor Realisasi Insentif PPh 25

Muhamad Wildan | Senin, 28 Februari 2022 | 10:30 WIB
Sudah Lewat Tanggal 20, WP Masih Bisa Lapor Realisasi Insentif PPh 25

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) menyatakan wajib pajak yang menyampaikan pemberitahuan pemanfaatan PPh Pasal 25 pada 21 hingga 23 Februari 2022 masih berkesempatan untuk menyampaikan laporan realisasi insentif.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP Neilmaldrin Noor mengatakan wajib pajak yang baru menyampaikan pemberitahuan pada 21 hingga 23 Februari 2022 dapat menyampaikan laporan realisasi kemudian.

"Namun untuk pelaporan realisasi pada bulan berikutnya agar tetap dilakukan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir," ujar Neilmaldrin, dikutip Senin (28/2/2022).

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Untuk diketahui, pada tahun ini pemerintah kembali memberikan insentif pengurangan PPh Pasal 25 sebesar 50% kepada wajib pajak sektor-sektor tertentu.

Pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 3/2022, insentif pengurangan angsuran PPh Pasal 25 diberikan atas 156 klasifikasi lapangan usaha (KLU). Bila diperinci, KLU penerima insentif kali ini adalah sektor angkutan, akomodasi dan restoran, pendidikan, serta kesehatan.

Bila wajib pajak hendak memanfaatkan insentif PPh Pasal 25 sejak masa pajak Januari 2022, wajib pajak perlu menyampaikan pemberitahuan pemanfaatan insentif sampai dengan 30 hari terhitung sejak PMK 3/2022. PMK 3/2022 sendiri telah diundangkan dan berlaku sejak 25 Januari 2022.

Baca Juga:
Pemeriksa dan Juru Sita Pajak Perlu Punya Keterampilan Sosial, Kenapa?

Setelah pemberitahuan disampaikan, wajib pajak bisa memanfaatkan insentif pengurangan angsuran PPh Pasal 25 hingga masa pajak Juni 2022.

Selain harus menyampaikan pemberitahuan pemanfaatan insentif, wajib pajak perlu menyampaikan laporan realisasi insentif setiap bulannya melalui DJP Online. Laporan realisasi harus disampaikan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

Cidz 28 Februari 2022 | 10:49 WIB

klu saya sudah termasuk padahal sesuai pmk 3/2020 praktik dokter umum 86201.. di profil djp tertulis praktik dokter umum, di eform juga tertulis praktik dokter umum 86201.. kok error kesalahan (DT). Anda tidak diperkenankan melaporkan realisasi, karena tidak termasuk WP sebagi penerima fasilitas wajib pajak penerima fasilitas insentif pajak.....

Cidz 28 Februari 2022 | 10:49 WIB

klu saya sudah termasuk padahal sesuai pmk 3/2020 praktik dokter umum 86201.. di profil djp tertulis praktik dokter umum, di eform juga tertulis praktik dokter umum 86201.. kok error kesalahan (DT). Anda tidak diperkenankan melaporkan realisasi, karena tidak termasuk WP sebagi penerima fasilitas wajib pajak penerima fasilitas insentif pajak.....

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:05 WIB KABINET MERAH PUTIH

Prabowo Kembali Lantik Pejabat Negara, Ada Raffi Ahmad dan Gus Miftah

Senin, 21 Oktober 2024 | 19:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sertel Kena Suspend, Begini Cara Sampaikan Klarifikasi ke Ditjen Pajak

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN