ADMINISTRASI PAJAK

NPWP Format Lama Cuma Berlaku Sampai Tahun Ini, Segera Perbarui Data

Redaksi DDTCNews | Rabu, 04 Januari 2023 | 11:30 WIB
NPWP Format Lama Cuma Berlaku Sampai Tahun Ini, Segera Perbarui Data

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Wajib pajak orang pribadi diimbau segera melakukan pemutakhiran data nomor pokok wajib pajak (NPWP) melalui DJP Online. Pasalnya, NPWP format lama, yakni 15 digit, hanya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan administrasi perpajakan hingga akhir 2023.

Mulai 1 Januari 2024, seluruh wajib pajak akan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) 16 digit sebagai NPWP-nya. Artinya, wajib pajak yang tidak melakukan pemutakhiran data atas identitas yang statusnya belum valid, hanya bisa mengakses layanan perpajakan dengan NPWP 15 digit sampai dengan 31 Desember 2023.

"Wajib pajak yang belum memutakhirkan datanya, belum validasi NIK atau data-data lainnya, perlu segera memutakhirkan data agar urusan perpajakan lebih lancar," ujuar Penyuluh KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Naeni Amriyati dilansir pajak.go.id, dikutip pada Rabu (4/1/2023).

Baca Juga:
Rata-Rata Waktu Penyelesaian Pengaduan Perpajakan di DJP Capai 9 Hari

Sesuai dengan timeline integrasi data NIK dan NPWP, wajib pajak orang pribadi didorong melakukan pemutakhiran data secara mandiri atas data utama paling lambat 31 Maret 2023. Kemudian, pemutakhiran data selain data utama bisa dilakukan sampai dengan 31 Desember 2023.

Adapun data utama yang dimaksud seperti NIK, nama, serta tempat dan tanggal lahir. Sementara data selain data utama antara lain nomor ponsel dan surat elektronik, alamat, klasifikasi lapangan usaha (KLU), dan data anggota keluarga.

Seperti diketahui, DJP juga tengah melakukan pembaruan sistem inti administrasi perpajakan atau coretax administration system. Nantinya, seluruh data wajib pajak yang sudah teradministrasi di dalam sistem DJP akan dipindahkan ke dalam coretax system.

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Namun, hanya data-data yang statusnya sudah valid saja yang bakal terintegrasikan ke dalam coretax system. Artinya, wajib pajak perlu melakukan pemutakhiran datanya agar data pribadinya bisa masuk ke dalam sistem yang baru.

DJP mendorong pemutakhiran data karena setelah implementasi penuh SIAP, NPWP lama (15 digit) tidak dapat digunakan lagi. Pemutakiran data secara mandiri itu juga berlaku bagi wanita kawin yang memiliki NPWP tersendiri. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

Suyitno 05 Januari 2023 | 12:20 WIB

cukup

Suyitno 05 Januari 2023 | 12:20 WIB

cukup

Suyitno 05 Januari 2023 | 12:19 WIB

bagus

Suyitno 05 Januari 2023 | 12:19 WIB

baik

Suyitno 05 Januari 2023 | 12:19 WIB

baik

Suyitno 05 Januari 2023 | 12:19 WIB

bagus

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 27 Desember 2024 | 15:30 WIB LAPORAN TAHUNAN DJP 2023

Rata-Rata Waktu Penyelesaian Pengaduan Perpajakan di DJP Capai 9 Hari

Jumat, 27 Desember 2024 | 09:07 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Coretax Diterapkan 1 Januari 2025, PKP Perlu Ajukan Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

BERITA PILIHAN
Jumat, 27 Desember 2024 | 15:30 WIB LAPORAN TAHUNAN DJP 2023

Rata-Rata Waktu Penyelesaian Pengaduan Perpajakan di DJP Capai 9 Hari

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:15 WIB KONSULTASI PAJAK

Pedagang Gunakan QRIS untuk Pembayaran, Konsumen Bayar PPN 12 Persen?

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:00 WIB KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu Pembukuan dalam bidang Kepabeanan?

Jumat, 27 Desember 2024 | 14:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Yuridis Pengenaan PPN atas Jasa Kecantikan

Jumat, 27 Desember 2024 | 14:00 WIB KELAS PPN

Konsep PPN, Deviasi, dan Isu Kenaikan PPN 12%

Jumat, 27 Desember 2024 | 13:30 WIB UU HKPD

Berlaku Mulai 5 Januari 2025, Begini Penghitungan Opsen Pajak

Jumat, 27 Desember 2024 | 12:30 WIB LAPORAN BELANJA PERPAJAKAN

Masih Ada Fasilitas Kepabeanan Tak Dimanfaatkan, DJBC Beri Penjelasan

Jumat, 27 Desember 2024 | 12:00 WIB PMK 81/2024

Catat! Dokumen WP Badan Era Coretax Diteken Pakai Sertel Pengurus

Jumat, 27 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 168/2023

Penghitungan PPh 21 Pegawai Tidak Tetap untuk Masa Pajak Desember

Jumat, 27 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Analisis Kesebandingan dalam Tahapan Penerapan PKKU