Buku Gagasan Perpajakan untuk Prabowo-Gibran yang menjadi buku ke-27 yang diterbitkan oleh DDTC.
JAKARTA, DDTCNews – Bertepatan dengan momentum sebelum dilantiknya presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, DDTC resmi merilis buku berjudul Gagasan Perpajakan untuk Prabowo-Gibran pada hari ini, Jumat (18/10/2024). Buku ini merupakan buku ke-27 yang diterbitkan oleh DDTC.
Dengan format antologi, buku ini menyajikan 50 artikel terbaik lomba menulis 2024 bertajuk Pemerintah Baru, Kebijakan Baru yang digelar DDTCNews dalam momentum hari ulang tahun (HUT) ke-17 DDTC. Untuk memperluas jangkauan keterbacaan, buku ini juga hadir secara elektronik dalam versi PDF. Anda dapat mengunduh (download) buku versi PDF di sini.
Dalam spirit Asia-Pasific Pro Bono Firm of The Year Award yang dimenangkan DDTC dari International Tax Review (ITR) London pada 2022 dan 2024, buku ini diharapkan melengkapi program Pajak dan Politik: Suaramu, Pajakmu. Terlebih, program itu juga telah menghasilkan laporan survei bertajuk Saatnya Parpol dan Capres Bicara Pajak.
Program ini berangkat dari keyakinan suara dari para pemilih tidak hanya menentukan presiden dan wakil presiden serta para wakil rakyat, tetapi juga arah kebijakan perpajakan ke depan. Dengan demikian, seluruh gagasan dalam buku ini dapat menjadi masukan berharga bagi pemangku kepentingan di bawah presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo-Gibran.
Menariknya, tidak sedikit dari para penulis yang berprofesi sebagai aparatur sipil negara (ASN). Artinya, gagasan yang diangkat dalam artikel berpotensi lebih dekat sekaligus relevan dengan kondisi lapangan. Selain itu, partisipasi konsultan pajak, karyawan swasta, wiraswasta, serta mahasiswa sebagai penulis diharapkan turut memperluas perspektif dari sisi wajib pajak sekarang dan masa depan.
Para editor buku serta juri, yang berlatar belakang profesi sebagai praktisi perpajakan, jurnalis, serta akademisi, juga turut menyumbang gagasan lewat artikel. Harapannya, kehadiran buku ini juga akan memantik diskusi publik yang lebih luas atas berbagai perumusan kebijakan perpajakan, setidaknya pada periode lima tahun ke depan.
Sebagai informasi, buku ini disunting langsung oleh Founder DDTC Darussalam dan Danny Septriadi, Director of DDTC Fiscal Research & Advisory B. Bawono Kristiaji, serta Pemimpin Redaksi DDTCNews Kurniawan Agung Wicaksono.
Gagasan-gagasan para penulis makin layak dipertimbangkan karena menyentuh agenda perpajakan yang telah diusung Prabowo-Gibran dalam 8 Program Hasil Terbaik Cepat, 17 Program Prioritas, ataupun Asta Cita. Misalnya, pendirian Badan Penerimaan Negara, peningkatan pendapatan negara menjadi 23% terhadap PDB, dan reformasi administrasi perpajakan.
Terlebih, dalam perkembangan terbaru, Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hashim Djojohadikusumo, mengatakan nantinya akan ada Kementerian Penerimaan Negara. Simak ‘Prabowo Akan Bentuk Kementerian Penerimaan, Menterinya Sudah Ada’.
Buku setebal 328 halaman (+xvi) ini terdiri atas 10 bagian, yakni hak-hak wajib pajak; penerimaan dan kepatuhan pajak; kapasitas otoritas pajak; teknologi, administrasi, dan transparansi; pajak, daya beli, dan insentif; pajak, sektor informal, dan UMKM; pajak, pendidikan, dan sosial; pajak, lingkungan, dan kesehatan; pajak, pertanahan, dan pemerintah daerah; serta sumber pajak baru.
Dengan demikian, hadirnya buku ini diharapkan dapat memberi kontribusi positif terhadap upaya pembangunan dan pengembangan dunia perpajakan. Untuk mendukung hal tersebut, buku ini juga menyediakan tautan atau QR code yang terhubung dengan platform milik DDTC, seperti DDTCNews dan Perpajakan DDTC.
Sebagai wujud apresiasi kepada 50 penulis artikel, DDTC akan membagikan sebanyak 2 buku untuk masing-masing penulis. Selain itu, seperti diketahui, dewan juri telah menentukan 17 pemenang yang berhak memperebutkan total hadiah senilai Rp52 juta. Simak Daftar Pemenang Lomba Menulis Artikel Pajak 2024 Berhadiah Rp52 Juta.
Sebagai informasi kembali, keputusan juri tidak dapat diganggu gugat. Juri menilai berdasarkan 3 aspek, yakni bahasa dan teknik penulisan; kekuatan, kebaruan, dan argumentasi gagasan; dan hit atas artikel yang ditayangkan. Hak tayang artikel pada situs web DDTCNews dan buku menjadi milik DDTC. Peserta tidak memiliki kewenangan untuk menarik kembali artikel yang telah tayang.
Adapun juri lomba adalah B. Bawono Kristiaji; Wakil Kepala Program Studi Akuntansi School of Business and Management Universitas Kristen Petra Retnaningtyas Widuri; serta Dewan Penasihat Tax Centre Universitas Trunojoyo (UTM) Madura Gita Arasy Harwida. Ketiga juri juga terlibat aktif dalam kepengurusan Perkumpulan Tax Center dan Akademisi Pajak Seluruh Indonesia (PERTAPSI).
Sebagai informasi, penerbitan 27 buku adalah wujud nyata dari komitmen DDTC untuk berbagi pengetahuan. Hal tersebut juga bagian dari pelaksanaan misi DDTC, yakni mengeliminasi informasi asimetris serta berkontribusi dalam proses perumusan kebijakan pajak untuk memastikan transformasi sistem pajak yang seimbang. Segera download buku versi PDF di sini. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
sebagai mahasiswa yang terlibat, banyak dari kami yang melihat bahwa isu pajak akan menjadi sangat krusial dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. Pajak yang adil akan membantu pemerintah dalam memperkuat pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan di Indonesia. Selain itu, dengan pemerintahan baru, diharapkan ada kebijakan yang bisa meningkatkan tingkat kepatuhan pajak di kalangan wajib pajak pribadi dan korporasi.
buku ini dapat menjadi sarana yang sangat bermanfaat untuk memperkaya wawasan mahasiswa tentang kebijakan perpajakan dan pentingnya peran pajak dalam pembangunan negara, sekaligus mendorong mereka untuk lebih kritis dan proaktif dalam menghadapi isu-isu perpajakan di Indonesia. yang pertama bisa menumbuhkan kesadaran akan peran pajak dalam pembangunan lalu pemahaman tentang perpajakan yang inklusif lalu relevansi kebijakan pajak dengan program pemerintah dengan cara mewujudkan ini kita bisa mengadakan diskusi atau kuliah umum mengundang penulis atau prkatisi perpajakan untuk memberikan perspektif secara langsung dan mengajak mahasiswa berpartisipasi dalam mengikuti ajang program lomba menulis agar menciptakan gagasan yang konstruktif dalam dunia perpajakan.
Setelah membaca buku Gagasan Perpajakan untuk Prabowo-Gibran, sebagai mahasiswa saya menilai gagasan tersebut sebagai langkah positif untuk memperbaiki sistem perpajakan Indonesia dan mendukung ide-ide progresifnya. Sebagai wadah untuk memicu diskusi lebih lanjut mengenai reformasi perpajakan di Indonesia.
sebagai mahasiswa saya berpendapat bahwa buku ini memberikan rekomendasi atau ide-ide terkait kebijakan perpajakan yang dapat diterapkan oleh pasangan calon tersebut jika mereka terpilih dalam pemilu. Buku ini bisa berfungsi sebagai alat untuk membantu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam merumuskan kebijakan perpajakan yang lebih baik dan lebih efisien.
Sebagai mahasiswa tentunya buku tersebut sangat bermanfaat sebagai dasar pengetahuan dan pemahaman terkait perpajakan kedepannya. Semoga dengan mempelajari dan menganalisis kasus perpajakan di Indonesia akan menjadi bahan evaluasi kedepannya dan menjadikan perpajakan di Indonesia semakin baik.
harapannya semoga kita mahasiswa bisa melihat isu pajak di era Prabowo-Gibran sebagai peluang untuk perubahan positif, terutama dalam hal transparansi, efisiensi, dan keadilan pajak. kita sebagai mahasiswa juga bisa mendorong dan bepartisipasi aktif dalam membangun kesadaran pajak dan kemandirian finansial di masa depan.
Menurut saya buku ini bisa dijadikan sebagai suatu kontribusi untuk pemerintah untuk membuat kebijakan perpajakan sesuai dengan program di bidang perpajakan yang di usulkan oleh bapak prabowo dan girban mengingat dalam buku tersebut terdapat gagasan gagasan yang membangun dan menyentuh program program yang direncanakan
Pendapat saya dengan adanya buku ini masyarakat lebih patuh dan paham terhadap pajak. Dan semoga di era Prabowo dan Gibran bertujuan dapat menciptakan sistem perpajakan yang lebih sederhana, adil, dan efisien, serta dapat meningkatkan kepatuhan pajak dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
Sebagai mahasiswa akuntansi perpajakan, buku "Gagasan Perpajakan untuk Prabowo-Gibran" membuka wawasan baru tentang kebijakan pajak di pemerintahan mendatang: 1. Pembentukan Badan Penerimaan Negara (BPN) diharapkan meningkatkan penerimaan pajak, namun hak wajib pajak tetap harus dijaga untuk menghindari ketidakadilan. 2. Insentif pajak bagi UMKM selama dua tahun awal bisa mendukung usaha kecil, namun perlu diperhatikan dampaknya pada stabilitas penerimaan negara dan target tax ratio. 3. Penggunaan teknologi seperti blockchain dan AI untuk transparansi dan kepatuhan pajak menawarkan modernisasi, tetapi kesiapan infrastruktur masih menjadi tantangan. 4. Pajak hijau, seperti cukai plastik, mendukung keberlanjutan lingkungan, namun perlu kajian lebih lanjut agar efektif. Secara keseluruhan, kebijakan pajak yang diusulkan diharapkan seimbang antara kepatuhan, transparansi, dan keberlanjutan.
Dalam buku Gagasan Perpajakan untuk Probowo-Gibran ini juga menampilkan agenda perpajakan Prabowo-Gibran, hal ini membantu masyarakat mengetahui dan memahami agenda perpajakan dalam masa kepemimpinan Prabowo-Gibran. Harapan saya aturan perpajakan kedepannya yang akan digunakan tidak akan memberatkan rakyat dan pajak pajak tersebut digunakan dengan semestinya untuk kemakmuran rakyat.