KPP KEBAYORAN BARU II

Wuih, Pelayanan Pajak Drive Thru Kini Ada Di Sini

Redaksi DDTCNews | Selasa, 04 Agustus 2020 | 18:41 WIB
Wuih, Pelayanan Pajak Drive Thru Kini Ada Di Sini

Layanan drive thru di KPP Pratama Kebayoran II. (Foto: pajak.go.id)

JAKARTA, DDTCNews - KPP Pratama Kebayoran Baru II, Jakarta Selatan, meluncurkan model pelayanan baru kepada wajib pajak yang datang langsung ke kantor dengan konsep pelayanan drive thru.

Sekretaris DJP Peni Hirjanto mengatakan layanan cepat kepada wajib pajak yang datang ke kantor ini merupakan salah satu inovasi jajaran KPP Pratama Kebayoran Baru II. Dia mengapresiasi terobosan pelayanan wajib pajak yang dilakukan jajaran unit vertikal DJP di lapangan.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Kakanwil Jaksel II dan Kepala KPP Pratama Kebayoran Baru II serta seluruh pegawai yang selalu berinovasi dan bersinergi mengamankan penerimaan pajak," katanya di laman resmi DJP, Selasa (4/8/2020).

Peni menambahkan inovasi harus tetap dilakukan bukan hanya untuk memudahkan pelayanan kepada wajib pajak. Terobosan juga diperlukan untuk menjaga kinerja setoran Kanwil Jaksel II dapat terjaga dengan baik meski i tengah kondisi perekonomian yang sulit.

Kepala KPP Kebayoran Baru II Ponti K Mawardi mengatakan inovasi drive thru pada dasarnya memindahkan proses bisnis yang biasa dilakukan melalui tempat pelayanan terpadu di kantor pajak. Model pelayanan drive thru ini juga meminimalisasi kontak langsung wajib pajak dengan fiskus.

Pasalnya, wajib pajak tidak perlu sampai masuk kantor pajak untuk mendapatkan pelayanan langsung. Wajib pajak yang dapat memanfaatkan pelayanan drive thru bukan hanya yang datang menggunakan mobil, tapi juga untuk yang datang menggunakan sepeda motor dan berjalan kaki.

"Wajib pajak dapat berinteraksi dengan KPP melalui tiga cara, yaitu dengan jalan kaki, langsung dari sepeda motor ataupun di atas mobil dengan waktu layanan kurang lebih tiga menit," terang Ponti.

Melalui pelayanan model drive thru ini, wajib pajak dapat langsung memasukan surat atau berkas melalui loket 1 dan loket dua sesuai pelayanan yang diberikan tanpa memasuki area kantor. Setidaknya 15 jenis pelayanan dapat diakomodasi melalui sistem drive thru ini.

Pelayanan tersebut antara lain penerimaan SPT Masa PPh Pasal 23, permohonan SKB, dan pengurangan sanksi serta angsuran PPh Pasal 25. Layanan drive thru juga bisa dimanfaatkan untuk permohonan surat elektronik, pengusaha kena pajak, perubahan data dan nonefektif atau pindah.

"Kami berharap waktu wajib pajak tidak banyak tersita, dan dapat meluangkan waktu lebih untuk menjalankan bisnisnya. Namun, untuk pelayanan yang masih memerlukan konsultasi melalui helpdesk maupun TPT, wajib pajak tetap diarahkan menuju helpdesk dan TPT," imbuhnya. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN