KPP PRATAMA BADUNG UTARA

WP Bisa Ajukan Suket PP 55 secara Online dan Cetak Sendiri

Redaksi DDTCNews | Jumat, 31 Mei 2024 | 12:30 WIB
WP Bisa Ajukan Suket PP 55 secara Online dan Cetak Sendiri

Ilustrasi.

BADUNG, DDTCNews – Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Badung Utara memberikan edukasi terkait dengan kewajiban perpajakan untuk wajib pajak Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) pada 26 April 2024.

Dalam kegiatan itu, KPP Pratama Badung Utara menugaskan Jalu Atmojo, selaku penyuluh pajak, untuk mengulas kewajiban perpajakan yang harus dipatuhi oleh BUMDes. Tak hanya itu, dia juga turut mengulas tata cara pengajuan surat keterangan PP 55/2022.

“BUMDes dapat mengajukan Suket PP 55 secara daring melalui DJP Online. Sebelumnya, pastikan dulu BUMDEs sudah memiliki akun DJP Online atau belum,” kata Jalu seperti dikutip dari situs web DJP, Jumat (31/5/2024).

Baca Juga:
Catat! Pengkreditan Pajak Masukan yang Ditagih dengan SKP Tak Berubah

Setelah login DJP Online, lanjut Jalu, wajib pajak dapat memilih menu Layanan dan pilih Konfirmasi Status Wajib Pajak (KSWP). Dalam menu KSWP, wajib pajak akan melihat data profil wajib pajak, termasuk NIK, NPWP 15 digit, nama, dan alamat.

Pada bagian Profil Pemenuhan Wajib Pajak, pilih opsi keperluan Surat Keterangan (PP 55). Setelah mengisi kode keamanan, sistem DJP Online akan memproses pengajuan suket PP 55. Jika syarat terpenuhi, wajib pajak dapat menekan Cetak Suket PP 55.

“Nah, dokumen tersebutlah yang diberikan kepada Bendahara Desa supaya BUMDes dipungut 0,5% saja dari transaksi barang atau jasa,” tutur Jalu.

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Selain membahas Suket PP 55/2022, dia juga tak ketinggalan membahas terkait dengan tarif PPh final UMKM 0,5% yang berlaku untuk BUMDes yang memiliki peredaran bruto atau omzet kurang dari Rp4,8 miliar per tahun.

Untuk diperhatikan, fasilitas PPh final 0,5% tersebut memiliki batas waktu. Untuk BUMDes, jangka waktu yang diberikan paling lama 4 tahun dihitung sejak tahun pajak wajib pajak bersangkutan terdaftar atau memiliki NPWP.

Jika BUMDes terdaftar sebelum berlakunya PP 55/2022 maka jangka waktu pengenaan PPh bersifat final dihitung sejak tahun pajak PP 55/2022 berlaku. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra