VIETNAM

Vietnam Berencana Naikkan Pajak Minuman Beralkohol Hingga 100 Persen

Nora Galuh Candra Asmarani | Minggu, 16 Juni 2024 | 13:45 WIB
Vietnam Berencana Naikkan Pajak Minuman Beralkohol Hingga 100 Persen

Ilustrasi.

HANOI, DDTCNews -- Kementerian Keuangan Vietnam mengusulkan kenaikan tarif pajak konsumsi khusus minuman beralkohol.

Berdasarkan rancangan yang diusulkan, tarif pajak konsumsi khusus atas bir dan minuman keras akan naik menjadi 70% hingga 80% pada 2026, dari sebelumnya sebesar 65%. Tarif tersebut kemudian akan dinaikkan secara bertahap menjadi 90% hingga 100% pada 2030.

“Harga minuman beralkohol dan bir akan meningkat sebesar 20% pada 2026, dibandingkan dengan 2025. Harga akan terus meningkat sebesar 2%–3%, tergantung pada inflasi,” kata Kementerian Keuangan dalam proposal tersebut, dikutip pada Minggu (16/6/2024).

Baca Juga:
Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Kementerian Keuangan menambahkan kenaikan tarif tersebut ditujukan untuk membantu mengurangi konsumsi minuman beralkohol. Adapun proposal tersebut saat ini tengah menunggu persetujuan anggota parlemen.

“Pemberlakuan tarif pajak yang tinggi diperlukan untuk membantu mengurangi konsumsi minuman beralkohol,” jelas Kementerian Keuangan Vietnam dalam proposalnya.

Langkah pemerintah untuk menaikkan tarif pajak tersebut berpotensi makin merugikan industri minuman beralkohol di Vietnam. Sebab, industri minuman beralkohol di Vietnam sebelumnya sudah terpukul dengan adanya peraturan minuman beralkohol dan berkendara (drink and driving law) yang ketat.

Baca Juga:
Realisasi Pajak Rokok di Sumsel Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

Sejak 2019, peraturan tersebut menetapkan batas kadar alkohol bagi pengemudi adalah sebesar 0. Adapun ada 4 industri minuman beralkohol di Vietnam didominasi oleh 4 merek besar, yaitu Heineken asal Belanda, Carlsberg asal Denmark, serta Sabeco dan Habeco asli Vietnam.

Heineken sebelumnya telah mencatat adanya penurunan total konsumsi sebesar 24% tahun lalu. Sabeco juga mencatat adanya penurunan konsumsi sebesar 12,6%. Sebaliknya, Carlsberg justru mencatat adanya kenaikan konsumsi sebesar 8%.

Asosiasi Bir - Alkohol – Minuman pun memperkirakan pendapatan industri bir turun 11% dan labanya turun 23%. Bahkan, setelah usulan kenaikan tarif pajak minuman beralkohol diajukan saham Sabeco turun sebesar 3,66%. Namun, Juru bicara Sabeco menolak berkomentar terkait dengan hal ini.

Selain menaikkan tarif pajak minuman beralkohol, seperti dilansir https://tuoitrenews.vn/, Kementerian Keuangan Vietnam juga mengusulkan kenaikan tarif pajak konsumsi khusus minuman ringan (soft drinks) dan rokok. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:30 WIB PROVINSI SUMATERA SELATAN

Realisasi Pajak Rokok di Sumsel Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak