Ilustrasi. (123rf.com)
PADA suatu sore yang tenang, seorang perempuan muda yang sering mengeluhkan sakit di pinggangnya memutuskan pergi ke dokter. Ia lalu menceritakan berbagai gejala penyakitnya, dan meminta dokter memeriksanya dengan seksama.
“Maaf,” kata dokter setelah memeriksanya hampir 1 jam, “Ini berita buruk, tapi saya harus katakan yang sebenarnya. Anda hanya memiliki waktu 6 bulan untuk hidup, kecuali Anda mau melakukan transplantasi hati.”
“Oh, dokter. Itu buruk. Itu sungguh-sungguh buruk. Saya tidak mengerti. Apakah saya harus ikut transplantasi hati? Apa yang harus saya lakukan, dokter?” kata pasien perempuan tadi.
“Anda akan saya daftarkan untuk transplantasi hati. Anda harus menunggu sekitar 3 bulan untuk menunggu donornya. Tapi sembari menunggu, saya menyarankan Anda untuk menikah dengan seorang akuntan.”
“Apakah itu akan membuatku hidup lebih lama?” tukas si pasien.
“Tidak,” kata dokter. “Tapi itu akan tampak jauh lebih lama.”
Tiga bulan berselang, setelah menikah dengan seorang akuntan, perempuan ini datang lagi ke dokter yang sama untuk operasi transplantasi hati.
Dokter itu menyambutnya dengan gembira “Ini kabar baik. Ini sangat tidak biasa, tetapi kami memiliki dua donor yang dapat dipilih untuk hati Anda yang baru,” katanya kepada pasien.
Pasien perempuan itu pun senang. “Apa pekerjaan mereka?” katanya.
“Donor pertama adalah seorang guru, dan yang lainnya seorang akuntan,” jawab dokter.
“Oke, saya akan mengambil hati akuntan,” kata pasien. “Aku ingin yang belum digunakan.” (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.