KINERJA MONETER

TPIP Sebut Penurunan Permintaan Pasca Idulfitri Tekan Inflasi Inti

Muhamad Wildan | Selasa, 13 Juni 2023 | 17:00 WIB
TPIP Sebut Penurunan Permintaan Pasca Idulfitri Tekan Inflasi Inti

Ilustrasi. Sejumlah warga membeli telur ayam saat digelar Operasi Pasar di Kantor Kelurahan Cipare Kota Serang, Banten, Senin (5/6/2023). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/nym.

JAKARTA, DDTCNews - Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) mencatat penurunan inflasi inti pada Mei 2023 disebabkan oleh melambatnya permintaan setelah Idulfitri dan penurunan tekanan harga komoditas.

Menurut TPIP, perlambatan inflasi inti dari 2,83% pada April menjadi 2,66% pada Mei 2023 sejalan dengan perlambatan pertumbuhan kredit konsumsi.

"Indikasi permintaan domestik dari sisi sektor keuangan juga menurun sebagaimana terlihat dari pertumbuhan kredit konsumsi yang pada April 2023 tercatat sebesar 8,68%, lebih rendah dari 9,2% pada Maret 2023," tulis TPIP, dikutip pada Selasa (13/6/2023).

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Dari sisi eksternal, komoditas global mengalami deflasi sebesar 32,22%. Sementara itu, nilai tukar rupiah mengalami depresiasi sebesar 1,4%. Hal ini menurunkan tekanan inflasi indeks harga barang impor (IHIM).

Indeks Harga Barang Impor

IHIM nonpangan nonminyak mengalami deflasi 39,05% seiring dengan penurunan harga besi baja dan kapas yang menurun akibat terbatasnya permintaan global dan pasokan kapas yang membaik. Adapun IHIM minyak pada Mei 2023 mengalami deflasi sebesar 34,5%.

Selanjutnya, TPIP mencatat IHIM pangan mengalami deflasi sebesar 28,33% berkat penurunan harga jagung, kedelai, gandum, daging sapi, dan bawang putih impor. Deflasi terjadi akibat permintaan komoditas global yang masih terbatas.

Baca Juga:
Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

TPIP mencatat ekspektasi inflasi 2023 masih terkendali. Pada Mei 2023, survei consensus forecast menunjukkan ekspektasi inflasi 2023 sebesar 4%. Ekspektasi inflasi 2024 juga masih terjaga rendah, yaitu hanya sebesar 3,1%.

"Dari survei perdagangan eceran, ekspektasi inflasi dari pedagang eceran untuk 3 bulan dan 6 bulan yang akan datang diperkirakan menurun didorong ketersediaan pasokan barang yang mencukupi," tulis TPIP. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Rabu, 25 Desember 2024 | 08:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Tahap Pra-Implementasi Aplikasi Coretax, DJP Imbau WP Soal Ini

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:00 WIB LAYANAN PAJAK

Kantor Pajak Telepon 141.370 WP Sepanjang 2023, Kamu Termasuk?