JOHN CAREW

Terseret Kasus Pajak, Mantan Pesepak Bola Ini Terancam Penjara 2 Tahun

Dian Kurniati | Minggu, 06 November 2022 | 11:30 WIB
Terseret Kasus Pajak, Mantan Pesepak Bola Ini Terancam Penjara 2 Tahun

John Carew. (Tangkapan layar dari sempreinter.com)

OSLO, DDTCNews - Mantan pesepak bola Aston Villa, John Carew terancam dipenjara sampai dengan 2 tahun dan denda senilai £45.353 atau setara dengan Rp817,39 juta lantaran terseret kasus penghindaran pajak.

Penuntut umum Ragna Flækøy Skjåkødegård mengatakan Carew sebenarnya berkesempatan untuk memperbaiki laporan pajaknya. Sayangnya, Carew justru memilih tidak melakukannya. Carew pun mengakui kesalahannya tersebut.

"Carew memiliki banyak kesempatan untuk mengoreksi informasi yang diberikan kepada otoritas pajak," katanya, dikutip pada Minggu (6/11/2022).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Skjåkødegård menjelaskan keputusan Carew tersebut diambil setelah menerima nasihat dari teman, pengacara, dan mantan agen Per A. Flod. Dia mengaku Flod telah menyarankan dirinya untuk tidak mengungkapkan pendapatan dan asetnya dari luar negeri.

Pada akhirnya, Carew pun mengikuti arahan Flod tersebut karena mempercayai secara membabi buta. Dalam setiap keputusan yang diambil, termasuk membayar dan melaporkan pajak, Carew mengaku merasa dikendalikan seperti boneka.

"Saya mengerti bahwa saya sangat lalai karena mempercayainya begitu besar, tetapi itulah mengapa saya melakukannya," ujar Carew seperti dilansir dailymail.co.uk.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Jika Pengadilan Distrik Oslo mengabulkan permintaan jaksa, Carew akan dikenakan denda yang besar selain kurungan penjara.

Carew tercatat menghabiskan lebih dari 15 tahun sebagai pesepak bola profesional, tetapi hanya 3,5 tahun yang dihabiskan di negara asalnya. Alhasil, sebagian besar penghasilan diperoleh di luar negeri, ketika bermain untuk klub-klub seperti Valencia, Roma, Lyon dan Besiktas.

Mantan striker tersebut paling dikenal karena bermain di Liga Premier untuk Aston Villa selama 4 tahun, West Ham selama 1 tahun, serta menghabiskan setengah musim dengan status pinjaman di Stoke City. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja