Ilustrasi.
MANILA, DDTCNews - Pemerintah Filipina memberikan sinyal untuk menaikkan tarif cukai atas sejumlah barang di antaranya seperti produk hasil tembakau, vape, dan minuman beralkohol (minol).
Kepala ekonom Kementerian Keuangan Gil Beltran mengatakan masih ada ruang untuk menaikkan cukai pada produk-produk tersebut. Menurutnya, kenaikan tarif akan makin menurunkan konsumsi barang kena cukai sekaligus meningkatkan penerimaan negara.
"Tarif cukai masih sangat rendah di negara kita. Masih ada ruang untuk meningkatkan beberapa di antaranya," katanya, dikutip pada Selasa (19/7/2022).
Beltran menuturkan pemerintahan Presiden Ferdinand Marcos Jr memang berencana memperkenalkan jenis pajak atau barang kena cukai baru. Namun, rencana itu tidak akan dilakukan dalam waktu dekat, ketika ekonomi belum sepenuhnya pulih dari pandemi Covid-19.
Dalam jangka pendek, ia menilai kenaikan tarif cukai pada sejumlah barang dapat menjadi alternatif kebijakan optimalisasi penerimaan.
Pada pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte sebelumnya, Kemenkeu sudah berencana menyetarakan tarif cukai minuman beralkohol aneka rasa (alcopop) dengan minuman beralkohol hasil fermentasi. Selain itu, ada rencana menaikkan tarif cukai rokok dan rokok elektrik pada 2024.
Seperti dilansir business.inquirer.net, pemerintahan Duterte telah menaikkan cukai beberapa kali untuk meningkatkan pendapatan. Penerimaan dari cukai itu kemudian dipakai untuk membiayai program perawatan kesehatan universal.
Pemerintahan Marcos juga berjanji bakal melanjutkan langkah tersebut demi memperoleh tambahan pendapatan P91,4 miliar pendapatan setiap tahun. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.