APBN 2024

Terdampak Restitusi, Setoran PPN dan PPnBM Turun 3,7 Persen

Dian Kurniati | Selasa, 13 Agustus 2024 | 15:30 WIB
Terdampak Restitusi, Setoran PPN dan PPnBM Turun 3,7 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) menyampaikan pemaparan saat konferensi pers APBN KiTa Edisi Agustus 2024 di Jakarta, Selasa (13/8/2024). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/tom.

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan dari PPN dan PPnBM mencapai Rp402,16 triliun hingga Juli 2024.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi penerimaan PPN dan PPnBM tersebut secara bruto masih tumbuh 7,34%. Namun secara neto, realisasi setoran PPN dan PPnBM tersebut terkontraksi 3,7%.

"Artinya, ekonomi tumbuh walaupun nanti ada beberapa restitusi yang menyebabkan penerimaan netonya mengalami negatif," katanya dalam konferensi APBN Kita, Selasa (13/8/2024).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Sri Mulyani menuturkan realisasi penerimaan PPN/PPnBM secara bruto yang positif juga menjadi refleksi pertumbuhan ekonomi yang terjaga.

Penerimaan PPN dalam negeri tercatat Rp234,16 triliun. PPN dalam negeri menjadi kontributor terbesar pada penerimaan pajak hingga Juli 2024, yaitu sebesar 22,4%.

Secara bruto, PPN dalam negeri masih tumbuh 9,5%, sedangkan penerimaan secara neto mengalami penurunan sebesar 7,8%. Kondisi ini berbanding terbalik dari periode yang sama tahun lalu, ketika PPN dalam negeri tumbuh 17,4%.

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

"Ini karena terjadi restitusi, terutama untuk industri pengolahan, perdagangan, dan pertambangan," ujar menteri keuangan.

Sementara itu, Sri Mulyani menambahkan setoran PPN impor tumbuh 4,5% sejalan dengan aktivitas impor. Kondisi ini berbanding terbalik ketimbang periode yang sama tahun lalu di mana setoran PPN impor turun 2,1%. Adapun PPN impor berkontribusi sebesar 14,5% terhadap penerimaan pajak.

Sebagai informasi, realisasi penerimaan pajak hingga Juli 2024 telah mencapai Rp1.045,3 triliun atau setara dengan 52,6% dari target senilai Rp1.989 triliun. Realisasi penerimaan pajak ini mengalami kontraksi sebesar 5,8%. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja