KINERJA PAJAK

Tax Ratio Indonesia Rendah, Ini Kata Sri Mulyani

Dian Kurniati | Selasa, 23 Juni 2020 | 19:00 WIB
Tax Ratio Indonesia Rendah, Ini Kata Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (kanan). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/hp.
 

JAKARTA, DDTCNews—Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendapat banyak pertanyaan dari Komisi XI DPR mengenai kinerja rasio penerimaan pajak terhadap PDB atau tax ratio yang rendah.

Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun misalnya. Dia menilai program dan rencana anggaran yang disampaikan Kementerian Keuangan hanya mencerminkan rutinitas kerja, tanpa ada inovasi memperbesar penerimaan pajak pascapandemi virus Corona.

"Soal tax ratio, saya tahu sekarang ini mengalami tekanan. Tapi desain anggaran ini tidak mencerminkan DJP mempunyai peran untuk keluar dari situasi tersebut," katanya, Selasa (23/6/2020).

Baca Juga:
DJP Terbitkan Panduan Coretax terkait PIC, Impersonate dan Role Akses

Menanggapi pertanyaan tersebut, Sri Mulyani mengklaim pemerintah selalu mengupayakan penerimaan pajak terus tumbuh dan meningkatkan tax ratio, sekaligus mencari solusi dari sejumlah faktor yang menyebabkan tax ratio di Indonesia rendah.

Dia mencontohkan faktor yang sering disebut sebagai penyebab tax ratio rendah, di antaranya masih adanya celah dalam kebijakan perpajakan pemerintah dan praktik penghindaran pajak yang relatif mudah di Indonesia.

“Terus terang ini harus terus ditingkatkan kemampuannya (mengumpulkan pajak) dalam tiap unit dan pada headquarter-nya," ujar Sri Mulyani.

Baca Juga:
Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya

Pemerintah, lanjutnya, juga terus memanfaatkan akses pertukaran informasi yang diperoleh dari program amnesti pajak. Sri Mulyani menyebut data itu sangat penting bagi DJP untuk meningkatkan basis pajak dan memperbesar penerimaan pajak.

Tak ketinggalan, pemerintah juga meningkatkan tax ratio dengan meminimalisir praktik curang dalam kepabeanan dan memberantas peredaran barang kena cukai ilegal. Tax ratio dalam artian luas pada 2021 ditargetkan mencapai 9,3%-9,68%.

Sementara itu, Bank Dunia menyebut rasio penerimaan negara terhadap PDB Indonesia pada 2018 hanya 14,6%, termasuk rendah dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya yang bisa mencapai 27,8%.

Berdasarkan laporan Bank Dunia ‘Public Expenditure Review: Spending for Better Results’, rasio pajak Indonesia tercatat 10,2%, sekaligus menjadi salah satu yang terendah di antara negara-negara berkembang lainnya. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Panduan Coretax terkait PIC, Impersonate dan Role Akses

Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya

Sabtu, 01 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata

BERITA PILIHAN
Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:00 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 23 Akibat Transaksi Pinjaman Tanpa Bunga

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:45 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Diteliti DJP terkait Pengajuan Pengembalian Pendahuluan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Panduan Coretax terkait PIC, Impersonate dan Role Akses

Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:45 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Simak! Ini Daftar Peraturan Perpajakan yang Terbit 1 Bulan Terakhir

Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya

Sabtu, 01 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata