Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyampaikan pandangannya di hadapan sejumlah praktisi industri perfilman nasional di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta, Sabtu (20/1/2024). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nz.
JAKARTA, DDTCNews - Pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) berencana memangkas tarif pajak penghasilan (PPh) orang pribadi yang tergolong kelas menengah.
Co-captain Timnas AMIN Thomas Lembong mengatakan pasangan AMIN ingin menciptakan sistem pajak yang lebih adil bagi masyarakat. Oleh karena itu, lanjutnya, wajib pajak kelas menengah tidak boleh dibebankan pajak yang terlalu besar agar mampu naik kelas.
"Kalau terlalu memajaki kelas menengah, mereka akan sulit untuk naik menjadi kelas menengah atas. Kalau memajaki kelas menengah bawah maka mereka juga akan sulit naik menjadi kelas menengah," katanya dalam wawancara bersama DDTCNews, dikutip pada Minggu (19/1/2024).
Thomas menuturkan pasangan AMIN akan menggunakan pajak sebagai instrumen untuk menciptakan keadilan. Dalam hal ini, beban pajak yang lebih besar perlu diarahkan kepada orang-orang kaya sehingga masyarakat kelas menengah-bawah memiliki ruang untuk naik kelas.
Menurutnya, beban pajak yang terlalu tinggi pada kelas menengah berpotensi membuat mobilitas sosial mereka mandek. Kondisi tersebut pada akhirnya justru memperparah ketimpangan vertikal antara kelas atas dan menengah-bawah.
Di AS, lanjutnya, bahkan muncul fenomena High Earners Not Rich Yet(HENRYs), yang berarti orang-orang tak dapat dikategorikan kaya meskipun memiliki penghasilan tinggi. Hal itu dikarenakan kelompok orang tersebut juga membutuhkan biaya besar untuk melakukan pekerjaannya.
"Kami meyakini langkah mengurangi beban pajak ini rasional. Semua negara yang sukses secara ekonomi atau merata kesejahteraannya itu memiliki masyarakat kelas menengah yang tebal dan kuat. Dan itu terus ditumbuhkan," ujar Thomas. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.