SWEDIA

Tambah Anggaran Militer, Ketentuan Beberapa Jenis Pajak Bakal Diubah

Redaksi DDTCNews | Senin, 27 September 2021 | 11:09 WIB
Tambah Anggaran Militer, Ketentuan Beberapa Jenis Pajak Bakal Diubah

Ilustrasi.

STOCKHOLM, DDTCNews - Pemerintah Swedia akan mengubah ketentuan administrasi beberapa jenis pajak untuk mendukung peningkatan anggaran pertahanan.

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menilai perombakan rezim pajak diperlukan untuk menambah anggaran pertahanan negara. Kemenhan mengusulkan perubahan sistem pajak masuk dalam RUU Anggaran 2022 dan mulai efektif berlaku pada 2024.

"Perubahan rezim PPh final yang lebih spesifik dan meningkatkan pajak atas alkohol serta tembakau akan mampu mendanai 40% peningkatan belanja militer," sebut Kemenhan Swedia dalam keterangan resmi, dikutip pada Senin (27/9/2021).

Baca Juga:
Kejar Peneriman Daerah, Pemkot Bentuk Kader Pajak

Kemenhan menyebutkan perombakan sistem PPh final yang lebih spesifik juga sejalan dengan rekomendasi Komisi Eropa. Untuk diketahui, komisi meminta Swedia meninjau kebijakan pajak kupon atas dividen dari dana pensiun publik.

Wajib pajak nonresiden akan dihadapkan pada beban pajak kupon dividen sebesar 30% atau tidak mendapatkan fasilitas sama sekali. Komisi Eropa menyebutkan regulasi tersebut melanggar kebebasan pergerakan modal di pasar tunggal Eropa.

Badan pajak Swedia juga sudah menyusun perubahan aturan yang menggeser skema withholding tax. Perubahan tersebut diharapkan menambah penerimaan US$26,8 juta. Rezim pajak yang sederhana juga diharapkan meningkatkan pengawasan dan mengurangi kesalahan administrasi.

Baca Juga:
Sri Mulyani Targetkan Aturan Insentif Fiskal 2025 Rampung Bulan Ini

Selain itu, Kemenhan menyebutkan tarif pajak alkohol sudah saatnya dinaikkan lantaran tidak berubah sejak 2017. Pungutan pajak alkohol di Swedia juga relatif tertinggal dibandingkan dengan negara lain di Eropa.

Hal serupa berlaku pada sistem pajak tembakau yang dihitung ulang setiap tahun berdasarkan fluktuasi harga pasar. Sistem tersebut pada akhirnya membuat beban pajak tembakau di Swedia lebih rendah dibandingkan dengan negara tetangga di kawasan Skandinavia.

"Proposal pajak alkohol dan tembakau akan menghasilkan tambahan penerimaan 1 miliar krona per tahun. Secara total, tiga proposal akan meningkatkan pendapatan sekitar 1,25 miliar krona per tahun," sebut pemerintah dikutip dari Tax Notes International. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 25 Januari 2025 | 07:30 WIB KOTA BATAM

Kejar Peneriman Daerah, Pemkot Bentuk Kader Pajak

Jumat, 24 Januari 2025 | 19:15 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani Targetkan Aturan Insentif Fiskal 2025 Rampung Bulan Ini

Jumat, 24 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Beban Pajak Minimum Global Bisa Ditekan dengan SBIE, Apa Itu?

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Pajak atas Biaya Overhead dari Luar Negeri

BERITA PILIHAN
Sabtu, 25 Januari 2025 | 08:00 WIB PERDAGANGAN KARBON

Perdagangan Karbon Luar Negeri Dimulai, Bursa Karbon Bakal Lebih Ramai

Sabtu, 25 Januari 2025 | 07:30 WIB KOTA BATAM

Kejar Peneriman Daerah, Pemkot Bentuk Kader Pajak

Jumat, 24 Januari 2025 | 19:15 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani Targetkan Aturan Insentif Fiskal 2025 Rampung Bulan Ini

Jumat, 24 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Beban Pajak Minimum Global Bisa Ditekan dengan SBIE, Apa Itu?

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Pajak atas Biaya Overhead dari Luar Negeri

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:10 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Dibuka! Batch Terbaru Pelatihan Intensif Transfer Pricing DDTC Academy

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Masyarakat Nonpeserta BPJS Bisa Ikut Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Jumat, 24 Januari 2025 | 17:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani: Pajak Minimum Global Bikin Iklim Investasi Lebih Sehat

Jumat, 24 Januari 2025 | 15:30 WIB PROFIL PERPAJAKAN KONGO

Seputar Aturan Perpajakan Kongo, PPN-nya Pakai Skema Multi-Tarif