KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Tak Ada Iktikad Baik, 7 Wajib Pajak Dapat Surat Paksa dari Juru Sita

Redaksi DDTCNews | Selasa, 28 Mei 2024 | 09:06 WIB
Tak Ada Iktikad Baik, 7 Wajib Pajak Dapat Surat Paksa dari Juru Sita

Ilustrasi.

BENGKULU, DDTCNews - Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bengkulu Satu menyampaikan surat paksa kepada 7 wajib pajak yang berlokasi di Kecamatan Muara Bangka Hulu, Kota Bengkulu pada 26 April 2024.

Dalam kegiatan tersebut, KPP Pratama Bengkulu Satu menugaskan tim yang terdiri atas juru sita pajak negara (JSPN) Tio Aryo Himawan dan Kepala Seksi Pemeriksaan, Penagihan, dan Penilaian (P3) Ermaria Angelita Soepeno.

“Pada saat menemui dan menyampaikan Surat Paksa kepada wajib pajak, dua orang fiskus bertindak sebagai saksi yang merupakan orang yang dikenal oleh juru sita,” kata Aryo seperti dikutip dari situs web DJP, Selasa (28/5/2024).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Aryo menjelaskan penyampaian surat paksa merupakan bagian dari tahapan tindakan penagihan kepada wajib pajak agar melunasi hutang pajak sebagaimana mestinya. Adapun para penanggung pajak sebelumnya juga sudah diberikan surat teguran.

Namun, upaya persuasif tersebut tidak berhasil lantaran para penanggung pajak tidak menunjukkan iktikad baik untuk membayar tunggakan pajaknya sehingga diberlakukan tindakan yang mempunyai kekuatan hukum yang bersifat memaksa.

Dalam penyampaian surat paksa, Aryo menambahkan KPP tidak menemui kendala dan wajib pajak bertindak kooperatif serta bersedia untuk melunasi tunggakan pajaknya, kecuali satu wajib pajak yang akan mengajukan permohonan pengurangan pajak bumi dan bangunan (PBB).

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

“Kami harap kunjungan ini dapat memberikan edukasi dan mewujudkan kepatuhan wajib pajak dalam menjalankan kewajiban perpajakannya,” tuturnya.

Sebagai informasi, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 61/2023, surat paksa adalah surat perintah membayar utang pajak dan biaya penagihan pajak. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja