Ilustrasi. KRL Commuter Line melintas dengan latar belakang gedung bertingkat di Pejompongan, Jakarta, Selasa (27/6/2023). Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) surplus sebesar Rp204,3 triliun hingga Mei 2023. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nz
JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat APBN mengalami surplus senilai Rp152,3 triliun pada semester I/2023. Realisasi tersebut setara dengan 0,71% terhadap produk domestik bruto (PDB).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan APBN mengalami surplus lantaran realisasi pendapatan negara mencapai Rp1.407,9 triliun, lebih tinggi dari realisasi belanja negara Rp1.255,7 triliun. Menurutnya, surplus tersebut mencerminkan kesehatan APBN yang baik.
"Ini menggambarkan APBN konsolidasi dan kesehatannya mengalami tren yang sangat baik," katanya, dikutip pada Selasa (11/7/2023).
Sri Mulyani menuturkan APBN yang surplus pada semester I/2023 lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022. Pada saat itu, APBN mengalami surplus hingga Rp73,59 triliun atau 0,39% PDB.
Dia menyebutkan pendapatan negara yang telah mencapai Rp1.407,9 triliun ini setara dengan 57,2% dari target. Kinerja pendapatan negara tersebut juga tumbuh 5,4%. Adapun kinerja pendapatan negara utamanya ditopang oleh perpajakan.
Penerimaan perpajakan tercatat Rp1.105,6 triliun atau 54,7% dari target, yang terdiri atas penerimaan pajak Rp970,2 triliun serta kepabeanan dan cukai Rp135,4 triliun. Sementara itu, realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp302,1 triliun.
"Inilah [penerimaan pajak] yang kami baca sebagai suatu pencapaian tetapi perlunya kewaspadaan karena tren semenjak Juni akan terus ajeg sampai akhir tahun. Diperkirakan tren pertumbuhannya mulai normalisasi bahkan melemah," ujar Sri Mulyani.
Dari sisi belanja, lanjut menkeu, realisasinya sudah Rp1.254,7 triliun atau 41% dari pagu. Angka ini terdiri atas belanja pemerintah pusat sejumlah Rp891,6 triliun dan transfer ke daerah senilai Rp364,1 triliun.
Sri Mulyani memastikan pemerintah akan tetap mengelola APBN secara hati-hati agar berkelanjutan. Dalam hal ini, APBN bakal terus bekerja untuk melindungi rakyat dan ekonomi. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.