Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan realisasi penerimaan pajak sampai dengan Februari 2023 mencetak pertumbuhan sebesar 40%.
Sri Mulyani belum memerinci realisasi penerimaan pajak hingga Februari. Menurutnya, Kementerian Keuangan akan menjelaskan kinerja penerimaan negara, termasuk pajak, secara lebih detail pada saat konferensi pers APBN Kita edisi Maret 2023.
"Untuk penerimaan pajak secara total, sampai dengan Februari [2023], kita naik sekitar 40% dari tahun lalu," katanya, dikutip pada Jumat (10/2/2023).
Selain penerimaan pajak, Sri Mulyani juga menyebutkan realisasi pelaporan SPT Tahunan. Sejauh ini, Ditjen Pajak (DJP) telah menerima 6,6 juta SPT Tahunan 2022. Capaian tersebut tumbuh 20% dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 5,5 juta SPT Tahunan.
Dia menilai kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan kewajiban pajaknya terus membaik. Wajib pajak juga makin banyak yang menyampaikan SPT Tahunan secara lebih awal melalui e-filing di DJP Online.
UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) mengatur SPT Tahunan wajib pajak orang pribadi paling lambat disampaikan 3 bulan setelah berakhirnya tahun pajak atau 31 Maret. Sementara itu, SPT tahunan wajib pajak badan dilaporkan paling lambat 30 April.
Wajib pajak dapat menyampaikan SPT Tahunan secara manual atau online, seperti melalui e-filing atau e-form.
"Kita akan kawal terus sampai akhir tahun," ujar Sri Mulyani.
Hingga Januari 2023, pemerintah mencatat realisasi penerimaan pajak mencapai Rp162,23 triliun atau setara dengan 9,44% dari target Rp1.718 triliun. Realisasi tersebut juga mengalami pertumbuhan sebesar 48,6%. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.