Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan pajak pertambahan nilai/pajak penjualan atas barang mewah (PPN/PPnBM) mengalami pertumbuhan sebesar 6,29% hingga September 2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan aktivitas konsumsi masyarakat yang positif menyebabkan penerimaan PPN/PPnBM juga tetap mengalami pertumbuhan. Namun, perlambatan pada setoran PPN dalam negeri juga perlu diwaspadai.
"PPN dalam negeri yang masih double digit, tetapi dalam 3 bulan terakhir sudah mulai menunjukkan adanya pertumbuhan yang melemah. Ini yang menjadi hal yang kita waspadai untuk selanjutnya," katanya, dikutip pada Minggu (29/10/2023).
Sri Mulyani menuturkan penerimaan PPN/PPnBM hingga September 2023 mencapai Rp536,73 triliun, setara dengan 72,24% dari target. Menurutnya, kinerja penerimaan PPN/PPnBM tersebut dapat menjadi gambaran mengenai aktivitas ekonomi masyarakat.
Pada PPN dalam negeri, realisasinya mengalami pertumbuhan sebesar 13,4%. Kinerja ini melambat dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022, ketika mampu tumbuh 39,8%.
Secara bulanan, penerimaan PPN dalam negeri pada September 2023 bahkan terkontraksi 0,4%. Namun, PPN dalam negeri tetap memiliki kontribusi besar terhadap penerimaan pajak hingga September 2023, yakni mencapai 23,5%.
Di sisi lain, kinerja PPN impor sudah terkontraksi sebesar 5,8%. Pada periode yang sama 2022, jenis pajak ini mengalami pertumbuhan sebesar 48,2%. Adapun PPN impor memiliki kontribusi sebesar 13,4% terhadap penerimaan pajak hingga September 2023.
"PPN impor kita kontraksi 5,8%. Ini sesuai dan konsisten dengan cerita pertumbuhan ekonomi global yang melemah, terutama dari RRT dan ekspor-impor kita yang pertumbuhannya mengalami negative growth," ujar Sri Mulyani.
Hingga September 2023, realisasi penerimaan pajak sudah mencapai Rp1.387,78 triliun atau setara dengan 80,78% dari target. Kinerja penerimaan pajak tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 5,9% dari periode yang sama tahun lalu. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.