Ilustrasi. Karyawan menyelesaikan pembuatan produk kecantikan di laboratorium produksi pabrik kosmetik PT Skinsol Kosmetik Industri di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (21/6/2023). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/hp.
JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan mencatat setoran pajak dari sejumlah sektor usaha utama mulai mengalami perlambatan pada semester I/2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan setoran pajak yang melambat antara lain terjadi pada industri pengolahan dan perdagangan. Pada semester I/2023, setoran pajak industri pengolahan hanya tumbuh 8% dari periode yang sama tahun lalu.
"Ini sudah mengalami perlambatan yang cukup dalam. Dari tumbuh 51,6% pada tahun lalu sekarang tumbuhnya hanya 8%," katanya, dikutip pada Kamis (13/6/2023).
Sri Mulyani menuturkan industri pengolahan memiliki kontribusi sebesar 27,4% terhadap penerimaan pajak semester I/2023. Dengan kata lain, kinerja sektor manufaktur ini berpengaruh signifikan dalam pengumpulan pajak.
Lalu, lanjutnya, setoran pajak dari sektor perdagangan juga melambat dengan hanya tumbuh 7,3% pada semester I/2023. Padahal pada semester I/2022, setoran pajak dari sektor ini mampu tumbuh sebesar 73,2%.
“Sektor perdagangan punya kontributor penerimaan pajak terbesar kedua setelah industri manufaktur atau pengolahan, yaitu 23,1%,” tuturnya.
Sri Mulyani menjelaskan setoran pajak dari industri pengolahan dan perdagangan melambat lantaran basisnya yang tinggi pada tahun lalu, serta efek perlambatan impor.
Sekadar informasi, setoran pajak dari aktivitas impor menyumbang lebih dari 30% penerimaan pajak industri pengolahan dan perdagangan.
Selain kedua sektor itu, setoran pajak dari sektor pertambangan juga melambat. Pertumbuhan setoran pajak dari sektor pertambangan mencapai 51,7% pada semester I/2023. Realisasi tersebut tak setinggi periode yang sama 2022 ketika tumbuh 294,9%.
Perlambatan setoran pajak dari sektor pertambangan ini sejalan dengan penurunan harga komoditas global seperti batu bara.
Di sisi lain, setoran pajak pada beberapa sektor terus menunjukkan penguatan. Misal, setoran pajak dari sektor keuangan dan asuransi tumbuh 27,5% pada semester I/2023, lebih kuat dari pertumbuhan pada semester I/2022 sebesar 16%.
Kemudian, setoran pajak dari sektor transportasi dan pergudangan juga mampu tumbuh 43,5%, lebih tinggi ketimbang semester I/2022 yang tumbuh 16,9%.
"Transportasi dan pergudangan mengalami pemulihan dari scaring effect. Tumbuhnya 43,5%," ujar Sri Mulyani. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.