KEBIJAKAN CUKAI

Setoran Cukai Turun, Pemerintah Tetap Hati-Hati Tambah Objek Baru

Dian Kurniati | Minggu, 14 Juli 2024 | 11:30 WIB
Setoran Cukai Turun, Pemerintah Tetap Hati-Hati Tambah Objek Baru

Dirjen Bea dan Cukai Askolani.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah menyatakan tetap hati-hati melakukan ekstensifikasi barang kena cukai (BKC) di tengah tren kontraksi penerimaan cukai.

Dirjen Bea dan Cukai Askolani mengatakan penambahan objek cukai bukan hanya bertujuan untuk menambah penerimaan negara. Menurutnya, kebijakan ekstensifikasi BKC harus mempertimbangkan semua aspek, terutama dampaknya pada perekonomian.

"Semua itu kami lihat, jadi enggak boleh semata-semata hanya ke penerimaan maksimal, tetapi tidak mempertimbangkan kondisi ekonomi," katanya, dikutip pada Minggu (14/7/2024).

Baca Juga:
Keputusan yang Dikirim via Coretax Dianggap Sudah Diterima Wajib Pajak

Pemerintah masih mematangkan rencana ekstensifikasi BKC dengan mempertimbangkan dinamika perekonomian global dan nasional. Saat ini, rencana ekstensifikasi BKC ditujukan untuk produk plastik dan minuman bergula dalam kemasan (MBDK).

Wacana pengenaan cukai plastik sudah terdengar sejak 2016. Pada APBN-P 2016, pemerintah bahkan sudah menetapkan target penerimaan cukai plastik senilai Rp1 triliun. Tahun ini, setoran cukai plastik ditargetkan mencapai Rp1,84 triliun.

Perihal cukai MBDK, pemerintah mulai menyampaikannya kepada DPR pada awal 2020. Pemerintah dan DPR kemudian mematok target penerimaan cukai MBDK untuk pertama kalinya pada APBN 2022 senilai Rp1,5 triliun. Tahun ini, targetnya senilai Rp4,38 triliun.

Baca Juga:
WP Bisa Akses Aplikasi Coretax Mulai Hari Ini, Fiturnya Masih Terbatas

Melalui dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025, pemerintah menuliskan rencana pengenaan cukai terhadap produk plastik dan BMDK pada tahun depan. Ekstensifikasi menjadi salah satu kebijakan untuk mendukung penerimaan negara.

Pada semester I/2024, realisasi penerimaan cukai yang utamanya ditopang oleh cukai hasil tembakau (CHT) mencapai Rp101,8 triliun atau 41,4% dari target. Realisasi ini turun 3,9% karena fenomena peralihan konsumsi ke rokok dengan harga lebih murah (downtrading).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat menyatakan bahwa penerimaan cukai menjadi salah satu yang diwaspadai pemerintah karena mengalami kontraksi sejak tahun lalu. Pada semester I/2023, kontraksi penerimaannya bahkan mencapai 12,2%. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 24 Desember 2024 | 17:27 WIB CORETAX SYSTEM

WP Bisa Akses Aplikasi Coretax Mulai Hari Ini, Fiturnya Masih Terbatas

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:00 WIB PMK 81/2024

Ini Aturan Terbaru Pengkreditan Pajak Masukan Sebelum Pengukuhan PKP

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:30 WIB PROVINSI SUMATERA SELATAN

Realisasi Pajak Rokok di Sumsel Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

BERITA PILIHAN
Selasa, 24 Desember 2024 | 21:30 WIB CORETAX SYSTEM

Simak! Keterangan Resmi DJP Soal Tahapan Praimplementasi Coretax

Selasa, 24 Desember 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

Selasa, 24 Desember 2024 | 18:00 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Hingga November, Kanwil DJP Jakbar Kumpulkan Pajak Rp57,67 Triliun

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:27 WIB CORETAX SYSTEM

WP Bisa Akses Aplikasi Coretax Mulai Hari Ini, Fiturnya Masih Terbatas

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:00 WIB PMK 81/2024

Ini Aturan Terbaru Pengkreditan Pajak Masukan Sebelum Pengukuhan PKP

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:30 WIB PROVINSI SUMATERA SELATAN

Realisasi Pajak Rokok di Sumsel Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:00 WIB CORETAX SYSTEM

Nanti Ada Coretax, Masih Perlu Ajukan Sertifikat Elektronik?

Selasa, 24 Desember 2024 | 15:00 WIB KPP PRATAMA KOSAMBI

Utang Pajak Rp632 Juta Tak Dilunasi, Mobil WP Akhirnya Disita KPP