VIETNAM

Sedang Pandemi Corona, Muncul Wacana Pemajakan Ekspor Beras

Redaksi DDTCNews | Rabu, 15 April 2020 | 16:27 WIB
Sedang Pandemi Corona, Muncul Wacana Pemajakan Ekspor Beras

Ilustrasi.

HANOI, DDTCNews—Pemerintah dinilai lebih baik mengenakan pajak terhadap ekspor beras ketimbang memangkas kuota ekspor dalam rangka menstabilkan harga beras di dalam negeri selama pandemi Covid-19.

Rekomendasi pajak ekspor beras tersebut datang dari mantan direktur Vietnam Institute for Economic and Policy Research (VEPR), Nguyen Duc Thanh dalam konferensi video baru-baru ini.

Menurut Nguyen, banyak pebisnis Vietnam yang mengantri untuk mengekspor beras. Namun rencana mereka terganggu lantaran pemerintah Vietnam tiba-tiba memangkas kuota ekspor beras sebesar 40% dari tahun lalu menjadi 400.000 ton pada April.

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Bukan tanpa alasan pebisnis ingin segera mengekspor beras. Pasalnya, harga beras global saat ini sedang naik seiring dengan meningkatnya permintaan cadangan beras. Dengan kata lain, pebisnis ingin mengambil momentum untuk mencari untung lebih besar.

Di lain pihak, pemerintah Vietnam ternyata khawatir dengan keamanan pangan nasional di tengah pandemi Corona saat ini, meski di saat bersamaan Vietnam memiliki status sebagai negara pengekspor beras terbesar di dunia.

Menurut Nguyen, pengenaan pajak ekspor beras jauh lebih menguntungkan. Selain mampu menstabilkan harga beras dalam negeri, setoran pajak dari ekspor beras juga bisa digunakan untuk penanganan Covid-19.

Baca Juga:
Malaysia Berencana Kenakan Pajak atas Dividen sebesar 2 Persen

“Jika pemerintah setuju untuk mengenakan pajak ekspor beras, mungkin 15% atau 20%, itu akan membantu menstabilkan harga beras dalam negeri. Sementara pajak dapat digunakan untuk pencegahan COVID-19,” tuturnya dilansir dari Vietnam News.

Untuk diketahui, ekspor beras merupakan tema utama yang diangkat oleh para ahli ekonomi selama konferensi online yang diselenggarakan oleh VEPR baru-baru ini, di mana pada saat bersamaan juga membahas prospek ekonomi Vietnam. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN