PEMILU 2019

Sambut Positif Hasil Hitung Cepat Pilpres, Rupiah Menguat

Redaksi DDTCNews | Kamis, 18 April 2019 | 13:28 WIB
Sambut Positif Hasil Hitung Cepat Pilpres, Rupiah Menguat

Joko Widodo dan Prabowo Subianto. 

JAKARTA, DDTCNews – Pasar menyambut positif hasil hitung cepat pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Dalam hitung cepat mayoritas lembaga survei, kubu petahana Joko Widodo—Ma’ruf Amin lebih unggul dibandingkan pasangan Prabowo Subianto—Sandiaga S. Uno.

Kepala Riset Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan hasil Pilpres kali ini sudah masuk penghitungan pelaku pasar. Hal tersebut dibuktikan dengan posisi rupiah yang menguat pada Kamis (18/4/2019) pagi ini.

“Kemenangan ini sudah difaktorkan oleh pasar. Pasar akan merespons positif kemenangan ini walaupun hanya temporer,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (18/4/2019).

Baca Juga:
Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Lanjutkan Rally Pelemahan terhadap Dolar AS

Kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini dipatok di level Rp14.016 per dolar Amerika Serikat (AS), menguat 0,35% dari posisi pada Selasa (16/4/2019) senilai Rp14.066 per dolar AS. Di pasar spot, rupiah dibuka menguat 0,58% dari penutupan perdagangan sebelumnya menjadi Rp14.003 per dolar AS.

Lana menilai sentiment positif berupa penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan berlangsung dalam beberapa pekan mendatang. Menurutnya, kondisi ini sangat dipengaruhi oleh berjalan baiknya pemilihan umum tahun ini.

Menurut dia, dalam jangka menengah, nilai tukar rupiah akan bergerak pada kisaran Rp13.950 hingga Rp.14.000 per dolar AS. Sentimen positif di dalam negeri menjadi faktor yang menjadi penggerak utama penguatan rupiah.

Baca Juga:
Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah Terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

“Dari dalam negeri terdapat sentimen positif hasil quick count PIlpres yang bisa membuat rupiah menguat cukup signifikan.” tuturnya.

Dengan kemenangan petahana, sambungnya, pasar melihat tidak akan ada perubahan signifikan dari perencanaan ekonomi dalam lima tahun ke depan. Dengan demikian, tidak ada ekspektasi yang berlebihan dari pelaku pasar atas kebijakan pemerintah periode 2019—2024.

“Fokus kebijakan tidak lagi berat pada pembangunan infrastruktur. Pada masa kampanye dijanjikan akan ada insentif pra-kerja yang bertujuan untuk memberi kesempatan pengangguran mendapatkan pelatihan kerja. Bantuan sosial juga diperbesar untuk kartu Indonesia pintar untuk kuliah,” imbuhnya. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 29 Januari 2025 | 09:30 WIB KURS PAJAK 29 JANUARI 2025 - 04 FEBRUARI 2025

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Lanjutkan Rally Pelemahan terhadap Dolar AS

Rabu, 22 Januari 2025 | 09:25 WIB KURS PAJAK 22 JANUARI 2025 - 28 JANUARI 2025

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah Terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 15 Januari 2025 | 16:25 WIB KEBIJAKAN MONETER

Inflasi Diekspektasikan Rendah, BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5,75%

Rabu, 15 Januari 2025 | 08:47 WIB KURS PAJAK 15 JANUARI 2025 - 21 JANUARI 2025

Kurs Pajak Terbaru: Bergerak Dinamis, Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:25 WIB TAX CENTER UNIVERSITAS ADVENT SURYA NUSANTARA

Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP

Jumat, 31 Januari 2025 | 11:17 WIB PENGADILAN PAJAK

Persiapan Persidangan di Pengadilan Pajak yang Wajib Pajak Perlu Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kriteria Entitas Dana Investasi yang Dikecualikan Pajak Minimum Global