MATA UANG DIGITAL

Ruang Pengelakan Pajak Mata Uang Digital Kian Sempit

Muhamad Wildan | Senin, 26 April 2021 | 17:59 WIB
Ruang Pengelakan Pajak Mata Uang Digital Kian Sempit

Ilustrasi. (Foto: voi.id)

BEIJING, DDTCNews - Munculnya central bank digital currency (CBDC) atau mata uang digital yang diterbitkan bank sentral dinilai memiliki implikasi yang signifikan terhadap aspek perpajakan.

Secara konsep, keberadaan CBDC seperti yuan digital yang diterbitkan oleh China memungkinkan pemerintah mengawasi setiap transaksi yang di masyarakat. Dengan demikian, tidak ada transaksi yang tidak dapat dilacak.

"CBDC akan membuat pengelakan pajak menjadi lebih sulit baik bagi individu maupun bagi korporasi," ujar peneliti dari American Institute for Economic Research Peter C. Earle, dikutip Senin (26/4/2021).

Baca Juga:
Pengalihan Pengawasan Kripto dari Kemendag ke OJK Sisakan Tantangan

Sementara itu, profesor hukum University of California Omri Marian mengatakan apabila pengelakan pajak tetap dilakukan wajib pajak, pengelakan tersebut lebih sulit untuk disembunyikan. Meski demikian, ruang bagi pengelak pajak untuk menggunakan instrumen lain masih terbuka lebar.

"CBDC tidak akan memberikan efek terhadap aset kripto lain sebagai instrumen pengelakan pajak. Mereka akan menggunakan aset-aset lain tersebut," ujar Marian seperti dilansir Tax Notes International.

Berdasarkan data CBDC Tracker, tercatat ada 38 negara yang memulai kajian atas CBDC dan ada 15 negara pula yang telah memulai pengembangan CBDC. Ada 13 negara yang tercatat sudah memulai fase piloting CBDC.

Baca Juga:
Langkah Lanjutan Setelah Pengawasan Aset Kripto Berpindah ke OJK

Meski demikian, China tercatat sebagai satu-satunya negara yang telah menerbitkan CBDC, yakni yuan digital, dan memperbolehkan masyarakat bertransaksi dengan mata uang digital tersebut.

Per 5 April 2021, tercatat sudah ada lebih dari 100.000 orang di China yang mengunduh aplikasi yuan digital dari bank sentral dan menggunakan aplikasi tersebut untuk berbelanja.

Aplikasi digital yuan ini menarik minat publik karena bank sentral, People's Bank of China (PBC), memberikan uang secara cuma-cuma kepada masyarakat yang mengunduh aplikasi tersebut.

Untuk menjaga agar nilai yuan digital tetap sama dengan yuan berbentuk uang kertas, PBC menarik uang kertas dari peredaran setiap kali bank sentral menerbitkan yuan digital. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 13 Januari 2025 | 18:30 WIB ASET KRIPTO

Langkah Lanjutan Setelah Pengawasan Aset Kripto Berpindah ke OJK

Minggu, 12 Januari 2025 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pengawasan Perdagangan Kripto Resmi Beralih ke OJK, Ini Kata Mendag

BERITA PILIHAN
Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP Sementara 9990000000999000, Dipakai Jika NIK Tak Valid di e-Bupot

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:15 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Naikkan Biaya SLO Listrik, Kecuali Pelanggan 450 dan 900 VA

Sabtu, 01 Februari 2025 | 14:30 WIB PILKADA 2024

Prabowo Ingin Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 segera Dilantik

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:00 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 23 Akibat Transaksi Pinjaman Tanpa Bunga

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:45 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Diteliti DJP terkait Pengajuan Pengembalian Pendahuluan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Panduan Coretax terkait PIC, Impersonate dan Role Akses