QATAR

Qatar Menandatangani Instrumen Pajak Multilateral

Redaksi DDTCNews | Jumat, 14 Desember 2018 | 11:33 WIB
Qatar Menandatangani Instrumen Pajak Multilateral

DOHA, DDTCNews - Qatar menjadi negara ke-85 yang telah menandatangani Multilateral Convention to Implement Tax Treaty Related Measures to Prevent Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) atau disebut the Multilateral Instrument or MLI. Selain itu, Qatar juga telah menjadi negara ke-106 yang tergabung dalam Anggota Asosiasi dari Kerangka Kerja Inklusif BEPS (Associate Member of BEPS Inclusive Framework). Pemerintah Qatar berkomitmen untuk menerapkan standar minimum BEPS agar dapat memperkuat reputasi bisnis dan investasi Qatar di Timur Tengah.

Sebagaimana dilansir CCH Online (Wolter Kluwer), pemerintah Qatar memastikan bahwa seluruh bisnis yang dilaksanakan di Qatar, yang berupa sektor struktur holding, pembiayaan, hak intelektual, dan rantai pasokan, akan berjalan beriringan dengan perkembangan BEPS. Meski demikian, pemerintah Qatar juga memastikan bahwa MLI akan memberikan dampak risiko yang sedikit bagi negaranya dan tidak mempengaruhi manfaat perjanjian pajak bilateral antara Qatar dengan negara mitra.

Ada empat poin yang dilakukan oleh Qatar agar tindakan pemerintahannya berjalan selaras dengan konsesus internasional terkait dengan MLI dan BEPS. Pertama, Qatar telah memilih opsi untuk menerapkan aturan Principal Purpose Test (PPT) di dalam pajak bilateralnya yang dapat dimodifikasi melalui MLI (Covered Tax Agreement (CTA)). Adapun latar belakangnya adalah PPT akan mempengaruhi outbond investment yang dilakukan oleh Qatar.

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Secara umum, PPT ini difokuskan pada tujuan utama suatu transaksi atau pengaturan. Jika salah satu tujuan utama transaksi adalah memperoleh manfaat perjanjian pajak (tax benefit) maka tax benefit ini dapat ditolak, kecuali ditetapkan bahwa tax benefit sesuai dengan objek dan tujuan dari ketentuan perjanjian bilateral.

Sehubungan dengan PPT, pada umumnya subjek pajak dalam negeri Qatar akan dapat memperoleh tax benefitketika entitas tersebut dapat menunjukkan bahwa ia adalah subjek pajak dalam negeri di Qatar. Sebagai contoh, subjek pajak dalam negeri memperlihatkan sertifikat tempat tinggalnya atau dokumen hukum yang menyatakan bahwa ia berkedudukan atau bertempat tinggal di Qatar. Bahkan jika diperlukan, subjek pajak dalam negeri tersebut menunjukkan dirinya sebagai penerima manfaat (Beneficial Owner) atas penghasilan yang diterimanya dan ia bertempat tinggal atau berkedudukan di Qatar. Dengan demikian, subjek pajak dalam negeri tersebut merupakan subjek pajak dalam negeri Qatar.

Kedua, Qatar belum membuat reservasi atau penolakannya terhadap ketentuan MLI yang mewajibkan setiap negara yang menandatangani MLI untuk melaksanakan Mutual Procedure Agreement (MAP) sebagai sarana penyelesaian sengketa pajak. Ketiga, Qatar telah mengajukan 84 perjanjian pajak berganda yang ditetapkan sebagai CTA.

Keempat, bersaman dengan pengajuan daftar CTA, Qatar telah mengajukan daftar awal yang memuat tentang reservasi dan pemberitahuan posisinya sehubungan dengan berbagai ketentuan yang ada di dalam MLI. Pernyataan Qatar atas posisinya terhadap ketentuan yang diatur di dalam MLI dan daftar CTA diberikan pada saatkeikutsertaannya terhadap instrumen ratifikasi, penerimaan atau persetujuan atas MLI.

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN