Specialist transfer pricing DDTC Verawaty menerima sertifikat dari Dosen FE Unpar Justina Maria Setiawan, setelah menjadi pembicara di kuliah umum Transfer Pricing, Rabu (21/11/2018). (Foto: DDTCNews)
BANDUNG, DDTCNews – Profesional DDTC memaparkan teori dasar transfer pricing dalam kuliah umum Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), hari ini, Rabu (21/11/2018). Hal ini menindaklanjuti kunjungan mahasiswa Unpar ke Menara DDTC.
Verawaty, Specialist transfer pricing DDTC mengatakan transfer pricing menjadi isu primadona di dunia perpajakan secara global. Dia pun mengajak para mahasiswa untuk menyadari bahwa area transfer pricing sangat luas.
“Area transfer pricing melibatkan multidisiplin ilmu, seperti ekonomi, bisnis, akuntansi, pajak, dan hukum. Dengan demikian, profesi dalam transfer pricing terbuka bukan hanya untuk lulusan perpajakan saja,” katanya.
Luasnya area transfer pricing, menurutnya, harus dibarengi dengan pengetahuan tentang produk hukum yang terkait. Oleh karena itu, dalam kuliah umum yang diadakan di Aula Gedung 9 Fakultas Ekonomi Unpar ini, dia memaparkan beberapa produk hukum di Indonesia.
Regulasi domestik Indonesia, lanjutnya, telah mengadopsi rekomendasi yang tertuang dalam Rencana Aksi Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) OECD yang ke-13. Regulasi ini berupa Peraturan Menteri Keuangan No.213/PMK.03/2016.
PMK tersebut mengatur tentang jenis dokumen dan/atau informasi tambahan yang wajib disimpan oleh wajib pajak yang melakukan transaksi dengan para pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan tata cara pengelolaannya.
Dalam kesempatan itu, Verawaty juga memaparkan empat tahap analisis transfer pricing, mulai dari analisis fungsional, analisis kesebandingan, pemilihan metode, hingga penilaian kewajaran transaksi afiliasi.
Sekadar informasi,Verawaty merupakan salah satu profesional DDTC yang pernah mengikuti kursus Advanced Transfer Pricing Course (General Topics). Kursus ini diselenggarakan oleh Institute for Austrian and International Tax Law Vienna di WU Vienna University of Economics and Business.
Sebagai alumnus Fakultas Ekonomi Unpar, dia juga berbagi pengalaman bekerja selama hampir 2 tahun di DDTC kepada sekitar 50 peserta kuliah, termasuk dua orang dosen. DDTC, sambungnya, terbuka bagi para mahasiswa yang ingin berkunjung ke perpustakaan. Perpustakaan DDTC memiliki koleksi buku dan jurnal perpajakan terlengkap. Sehingga, DDTC menjadi tempat yang tepat untuk magang atau berkarir profesional.
“DDTC juga mempunyai program Human Resource Development Program (HRDP) sehingga DDTC dapat menjadi tempat yang tepat untuk para lulusan baru universitas yang haus pengetahuan, tantangan, serta pengembangan diri,” kata Verawaty. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.