KEBIJAKAN PAJAK

PPN Jasa Agen Asuransi Perlu Diatur, Begini Penjelasan DJP

Muhamad Wildan | Minggu, 17 April 2022 | 09:00 WIB
PPN Jasa Agen Asuransi Perlu Diatur, Begini Penjelasan DJP

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews – Pengaturan pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) atas komisi yang diterima agen asuransi serta penetapan agen asuransi sebagai pengusaha kena pajak (PKP) dipandang perlu untuk memperluas basis pajak.

Kasubdit PPN Perdagangan, Jasa, dan Pajak Tidak Langsung Lainnya Ditjen Pajak (DJP) Bonarsius Sipayung mengatakan mayoritas agen asuransi ialah perorangan sehingga tak mungkin diperlakukan seperti PKP pada umumnya. Untuk itu, PPN dipungut sendiri oleh perusahaan asuransi.

"Jadi kuasa Pasal 16A [UU PPN] yang dimodifikasi. Mengapa dimodifikasi? Karena seluruh tanggung jawab mulai dari pemungutan, penyetoran, dan pelaporan ada di perusahaan asuransi," katanya, dikutip pada Minggu (17/4/2022).

Baca Juga:
Cek Kebenaran Lokasi dan Kegiatan Usaha, Petugas Pajak Gelar Kunjungan

Alhasil, lanjut Bonarsius, agen asuransi tidak menanggung beban administrasi apapun meski terdapat PPN yang terutang atas jasa agen asuransi. Dia berharap kebijakan tersebut dapat memaksimalkan penerimaan pajak dari sektor yang selama ini belum sepenuhnya terjangkau.

"Kalau selama ini belum terjangkau, ini adalah bagian dari perluasan basis. Mengapa? Karena yang selama ini lewat-lewat saja kita ambil," ujarnya.

Bonarsius menuturkan terdapat potensi senilai kurang lebih Rp1 triliun sampai dengan Rp2 triliun dari pengenaan PPN atas penyerahan jasa agen asuransi pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 67/2022 ini.

Baca Juga:
Isi Materi Keberatan Sama dengan MAP, Ini yang Bisa Dilakukan WP

Untuk diketahui, berdasarkan PMK 67/2022, agen asuransi yang telah memiliki NPWP dianggap telah dikukuhkan sebagai PKP. Apabila agen asuransi belum ber-NPWP, maka agen tersebut harus mendaftarkan diri ke KPP.

Tarif PPN atas penyerahan jasa agen asuransi sebesar 1,1% dari komisi atau imbalan dalam nama dan bentuk apapun yang dibayarkan kepada agen asuransi.

Dalam pelaksanaannya, bukti pembayaran komisi dari perusahaan asuransi kepada agen asuransi sudah dianggap sebagai faktur pajak atas penyerahan jasa agen asuransi. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 27 Januari 2025 | 16:00 WIB KPP PRATAMA PADANG DUA

Cek Kebenaran Lokasi dan Kegiatan Usaha, Petugas Pajak Gelar Kunjungan

Senin, 27 Januari 2025 | 15:30 WIB PMK 118/2024

Isi Materi Keberatan Sama dengan MAP, Ini yang Bisa Dilakukan WP

Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 15:30 WIB PMK 118/2024

Isi Materi Keberatan Sama dengan MAP, Ini yang Bisa Dilakukan WP

Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

Senin, 27 Januari 2025 | 13:30 WIB PMK 117/2024

Sri Mulyani Atur Ulang Ketentuan Penghapusan Piutang Pajak

Senin, 27 Januari 2025 | 13:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kategorisasi Kuasa dan Wakil Wajib Pajak di Coretax DJP

Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6