AMERIKA SERIKAT

Pewaris Bisnis Walt Disney Minta Dikenai Pajak Lebih Tinggi

Redaksi DDTCNews | Selasa, 14 Juli 2020 | 14:18 WIB
Pewaris Bisnis Walt Disney Minta Dikenai Pajak Lebih Tinggi

Pewaris bisnis Walt Disney, Abigail Disney. Abigail bersama 82 miliuner lainnya meminta pemerintah memungut pajak lebih besar bagi orang-orang kaya. (Foto: Frederick M.Brown/Getty Images

CALIFORNIA, DDTCNews—Sejumlah orang-orang kaya di dunia yang tergabung dalam kelompok 83 mendesak pemerintah untuk meningkatkan pungutan pajak bagi kelompok paling sejahtera dalam struktur masyarakat.

Desakan itu dituangkan melalui sepucuk surat terbuka yang berisikan seruan perubahan kebijakan pajak permanen bagi orang kaya. Menurut mereka, pungutan pajak kekayaan merupakan kebijakan strategis untuk membantu pemerintah mengatasi dampak pandemi Covid-19.

"Ketika Covid-19 menyerang dunia, kita memiliki peran yang sangat penting dalam memulihkan dunia," tulis surat terbuka para miliuner dikutip Selasa (14/7/2020).

Baca Juga:
Trump Ancam BRICS dengan Bea Masuk 100 Persen, Ternyata Ini Sebabnya

Pewaris bisnis Walt Disney, Abigail Disney dan Jerry Greenfield selaku pendiri manufaktur makanan asal AS menjadi salah satu miliuner yang menandatangani surat terbuka untuk mendukung kenaikan pajak untuk orang kaya tersebut.

Surat tersebut juga diteken oleh orang-orang kaya di belahan negara lainnya, seperti sutradara film asal Inggris Richard Curtis, dan pendiri ritel raksasa Warehouse Group asal Selandia Baru, Sir Stephen Tindall.

Kelompok orang 'tajir' menyatakan mereka tidak mampu untuk merawat orang sakit atau mengendarai mobil Ambulance untuk membawa orang ke rumah sakit. Namun, pundi-pundi uang yang dimiliki akan berguna untuk pemulihan sosial dan ekonomi.

Baca Juga:
Trump Langsung Kenakan Bea Masuk Impor dari Meksiko, Kanada, dan China

Mereka mengingatkan dampak pandemi terhadap ekonomi akan terasa setidaknya hingga satu dekade ke depan. Hal ini dapat mendorong lebih dari 500 juta penduduk di seluruh dunia kembali terjerembab ke dalam kemiskinan.

"Kenaikan pajak kepada orang kaya dan transparansi pajak internasional merupakan hal penting sebagai solusi jangka panjang. Pemerintah bertanggung jawab dalam mengumpulkan dana tersebut dan membelanjakannya secara adil," terang surat para miliuner.

Dilansir dari BBC News, surat para jutawan dikoordinasikan oleh banyak lembaga seperti Oxfam, Patriotic Millionaires, Human Act, Tax Justice UK, Club of Rome, Resource Justice, dan Bridging Ventures.

Rilis surat terbuka ini juga dimaksudkan sebagai pesan kepada para pemimpin dunia, yakni menjelang pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara G20 pada akhir pekan ini. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 01 Desember 2024 | 15:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Ancam BRICS dengan Bea Masuk 100 Persen, Ternyata Ini Sebabnya

Sabtu, 30 November 2024 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Langsung Kenakan Bea Masuk Impor dari Meksiko, Kanada, dan China

Jumat, 29 November 2024 | 19:15 WIB AMERIKA SERIKAT

Biden Harap Trump Batalkan Kebijakan Bea Masuknya

Rabu, 20 November 2024 | 17:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

AS Bakal Kenakan Bea Masuk Tinggi dan Potong Pajak, Ini Kata BI

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra