Ilustrasi.
LONDON, DDTCNews - Perusahaan minyak Essar Oil UK (EOUK) mengajukan negosiasi untuk memperpanjang batas waktu pembayaran tunggakan pajak pertambahan nilai (PPN) kepada pemerintah Inggris.
Essar Oil mengumumkan masih memiliki kewajiban membayar tunggakan PPN senilai £223 juta kepada otoritas pajak Inggris (HMRC). Batas akhir pembayaran jatuh pada Januari 2022 karena perusahaan memanfaatkan fasilitas yang disediakan pemerintah selama pandemi Covid-19 pada 2020.
"Perusahaan sedang dalam pembicaraan dengan otoritas untuk memperpanjang batas waktu pembayaran pajak yang ditangguhkan," tulis keterangan EOUK dikutip pada Senin (27/9/2021).
EOUK menyebutkan perusahaan mendapatkan fasilitas penangguhan pembayaran PPN senilai £770 juta. Operator kilang minyak di wilayah Stanlow itu telah melunasi kewajiban tahap pertama senilai £547 juta.
Sebelumnya, perusahaan sudah sepakat untuk mempercepat pembayaran sisa PPN yang ditangguhkan. Namun, pemulihan bisnis yang lebih lambat dari proyeksi memaksa perusahaan mengajukan negosiasi ulang untuk batas waktu pembayaran sisa tunggakan pajak.
Essar Oil menegaskan pemulihan bisnis sudah berjalan dengan indikator laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi/EBITDA sudah kembali positif. Korporasi mengeklaim dalam posisi yang lebih kuat menghadapi tantangan lanjutan dari pandemi Covid-19.
"Diskusi itu [negosiasi perpanjangan jatuh tempo] berjalan positif dan EOUK menantikan resolusi dalam waktu dekat," terangnya seperti dilansir ndtv.com.
Sebelumnya, EOUK sempat mengalami kesulitan keuangan jangka pendek hingga mendapatkan suntikan pembiayaan senilai £850 juta pada Mei 2021. Perusahaan memasok bahan bakar kendaraan untuk wilayah barat laut Inggris dan pemasok avtur ke Bandara di Manchester dan Birmingham. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.