FILIPINA

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II/2020 Minus 16,5%, Filipina Alami Resesi

Redaksi DDTCNews | Kamis, 06 Agustus 2020 | 12:00 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II/2020 Minus 16,5%, Filipina Alami Resesi

Ilustrasi. Seorang pria memakai masker dan pelindung wajah sebagai perlindungan dari virus corona saat mengantre untuk menaiki bus antar provinsi, sehari sebelum ibukota Filipina kembali menerapkan pembatasan ketat ditengah meningkatnya infeksi COVID-19, di terminal transportasi umum di Kota Paranaque, Metro Manila, Filipina, Senin (3/8/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Eloisa Lopez/AWW/djo

MANILA, DDTCNews—Pemerintah Filipina mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal II/2020 mengalami kontraksi hingga -16,5% sehingga membuat negara di kawasan Asean tersebut masuk dalam periode resesi.

Badan Pusat Statistik menjelaskan tingginya kontraksi disebabkan periode April-Juni 2020 merupakan puncak kebijakan karantina wilayah atau lockdown. Kontraksi ekonomi ini juga lebih dalam dari perkiraan para analis sebesar -9%.

"Kegiatan ekonomi pada April-Juni 2020 merupakan periode puncak kebijakan karantina wilayah yang sudah diberlakukan sejak pertengahan Maret 2020," tulis keterangan resmi Badan Pusat Statistik (BPS), Kamis (6/8/2020).

Baca Juga:
Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Laju pertumbuhan Filipina yang menukik ke bawah sudah terjadi sejak kuartal I/2020. Kala itu, pertumbuhan ekonomi tercatat -0,7%. Kondisi ini juga tidak terlepas dari kebijakan lockdown yang diambil pemerintah.

Filipina juga merupakan salah satu negara Asean yang paling awal menerapkan lockdown dan pembatasan sosial yaitu mulai pertengahan Maret seiring dengan merebaknya virus Corona atau Covid-19.

"Catatan ekonomi Filipina dengan pertumbuhan negatif sepanjang tahun ini merupakan yang pertama dalam dua dekade terakhir," sebut BPS.

Baca Juga:
Otoritas Ini Usulkan Perubahan Aturan Pencegahan WP ke Luar Negeri

Hingga kini, Filipina masih bergulat dengan peningkatan kasus baru Covid-19 yang mencapai 115.980 kasus hingga Rabu, (5/8/2020). Angka statistik tersebut berada di posisi kedua untuk kasus positif Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara setelah Indonesia.

Presiden Rodrigo Duterte kemudian memberlakukan kembali kebijakan karantina wilayah yang lebih ketat di kawasan Metro Manila dan beberapa provinsi lainnya. Kebijakan tersebut mulai berlaku dari 4 Agustus hingga 18 Agustus 2020.

Kebijakan ini disebut memupuskan harapan rebound dan pemulihan ekonomi pada kuartal III/2020 karena kegiatan bisnis dan perdagangan kembali lumpuh. Hal ini mengakibatkan bakal memperbesar angka pengangguran.

"Tingkat pengangguran naik sampai rekor tertinggi sebesar 17,7% atau setara dengan 7,3 juta orang," jelas badan statistik Filipina dilansir Nikkei Asian Review. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?