PER-11/PJ/2022

Pasal 6 ayat (6) PER-11/2022 Berlaku Jika Pembeli Pemusatan di KPP BKM

Muhamad Wildan | Jumat, 26 Agustus 2022 | 17:30 WIB
Pasal 6 ayat (6) PER-11/2022 Berlaku Jika Pembeli Pemusatan di KPP BKM

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Ketentuan pengisian faktur pajak pada Pasal 6 ayat (6) Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-11/PJ/2022 hanya berlaku jika pembeli adalah PKP yang melakukan pemusatan PPN di KPP BKM.

Apabila pembeli adalah PKP yang melakukan pemusatan PPN di KPP Pratama, ketentuan Pasal 6 ayat (6) PER-11/PJ/2022 tidak berlaku. Adapun KPP BKM merupakan akronim dari KPP di lingkungan Kanwil Wajib Pajak Besar, KPP di lingkungan Kanwil Jakarta Khusus, dan KPP Madya.

"Jika pemusatannya di KPP Pratama, tidak memenuhi ketentuan PER-11/PJ/2022 sehingga pengisian alamat di faktur pajak sesuai dengan alamat pemusatannya," tulis Ditjen Pajak (DJP) melalui akun Twitter @kring_pajak, Jumat (26/8/2022).

Baca Juga:
Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Lebih lanjut, apabila PKP pembeli tidak melakukan pemusatan PPN maka alamat yang dicantumkan dalam faktur pajak adalah alamat yang sebenarnya.

Perlu diketahui, Pasal 6 ayat (6) PER-11/PJ/2022 mengatur tentang pencantuman nama, NPWP, dan alamat PKP pembeli yang melakukan pemusatan PPN di KPP BKM, tetapi penyerahan BKP/JKP diserahkan ke kawasan tertentu yang mendapat fasilitas PPN tidak dipungut dan penyerahan tersebut juga mendapat fasilitas PPN tidak dipungut.

Kawasan tertentu dengan fasilitas PPN tidak dipungut contohnya adalah tempat penimbunan berikat, kawasan ekonomi khusus (KEK), atau kawasan tertentu lainnya di dalam daerah pabean yang mendapatkan fasilitas PPN tidak dipungut.

Baca Juga:
Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Bila kriteria-kriteria tersebut terpenuhi maka nama dan NPWP PKP pembeli yang dicantumkan dalam faktur pajak ialah nama dan NPWP pusat, sedangkan alamat yang dicantumkan adalah alamat cabang di kawasan tertentu.

Ketentuan-ketentuan terbaru pada PER-11/PJ/2022 mulai berlaku pada 1 September 2022. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?