ADMINISTRASI PAJAK

Pakai Pajak 0,5%, UMKM Tak Perlu Ajukan Permohonan Surat Keterangan

Muhamad Wildan | Senin, 06 Maret 2023 | 15:18 WIB
Pakai Pajak 0,5%, UMKM Tak Perlu Ajukan Permohonan Surat Keterangan

Ilustrasi. Pekerja menjemur kerupuk di Desa Kenanga, Indramayu, Jawa Barat, Senin (5/12/2022). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/tom.

JAKARTA, DDTCNews – Wajib pajak UMKM yang sudah menggunakan rezim PPh final PP 23/2018 tidak perlu mengajukan permohonan surat keterangan (Suket) setelah muncul PP 55/2022.

Sepanjang memenuhi kriteria dan masih memiliki jangka waktu pemanfaatan, wajib pajak UMKM tetap dapat menggunakan skema PPh final dengan tarif 0,5% sesuai dengan PP 55/2022. Surat keterangan hanya diperlukan bila wajib pajak bertransaksi dengan pemotong/pemungut.

“Sepanjang wajib pajak memenuhi kriteria … dan jangka waktu penggunaannya belum terlewati, maka untuk kewajiban perpajakan menggunakan tarif 0,5% ... Tanpa harus memiliki Suket PP 23/2018,” tulis contact center Ditjen Pajak melalui Twitter, dikutip pada Senin (6/3/2023).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Jika terdapat transaksi dengan pemotong/pemungut pajak, wajib pajak perlu memiliki Suket PP 23/2018. Wajib pajak harus menyerahkan fotokopi Suket PP 23/2018 agar penghasilannya tetap dipotong dengan tarif PPh final 0,5% terhadap omzet.

Sesuai dengan Pasal 63 PP 55/2022, wajib pajak yang bertransaksi dengan pemotong/pemungut pajak harus mengajukan permohonan suket kepada dirjen pajak. Ketentuan lebih lanjut mengenai permohonan suket diatur dalam PMK. Saat ini, PMK yang dimaksud adalah PMK 99/2018.

Berdasarkan pada Pasal 5 PMK 99/2018, wajib pajak perlu mengajukan permohonan Suket ke KPP/KP2KP tempat wajib pajak terdaftar atau lewat saluran tertentu yang ditetapkan dirjen pajak. Saluran yang dimaksud adalah Info KSWP pada DJP Online.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Wajib pajak bakal mendapatkan Suket sepanjang memenuhi kriteria wajib pajak yang dikenai PPh final UMKM, menyampaikan SPT Tahunan tahun pajak terakhir, dan menandatangani permohonan.

Penyampaian SPT Tahunan ditiadakan bila wajib pajak baru terdaftar atau tidak memiliki kewajiban untuk menyampaikan SPT Tahunan tahun pajak terakhir. Atas permohonan dari wajib pajak, KPP menerbitkan Suket atau surat penolakan paling lama 3 hari kerja sejak permohonan diterima. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN