KEBIJAKAN PAJAK

Pakai Coretax, Bayar Pajak Tak Perlu Bikin Billing Satu-Satu

Redaksi DDTCNews | Senin, 16 September 2024 | 09:00 WIB
Pakai Coretax, Bayar Pajak Tak Perlu Bikin Billing Satu-Satu

Kantor Ditjen Pajak.

JAKARTA, DDTCNews - Dengan kehadiran coretax administration system, pembayaran tunggakan pajak bakal menjadi lebih mudah dan efisien.

Proses pembuatan billing untuk tunggakan pajak yang sebelumnya memerlukan usaha manual satu per satu kini tidak lagi perlu dilakukan. Hal ini tentu akan menghemat waktu dan tenaga wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya.

“Pembayaran Pajak akan menjadi lebih mudah dan cepat dengan fitur sistem yang lebih terintegrasi,” tulis Ditjen Pajak (DJP) melalui akun media sosial, dikutip pada Senin (16/9/2024).

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

DJP mengeklaim pembayaran pajak dengan coretax akan lebih modern dan efisien dibandingkan dengan pembayaran pajak saat ini.

Menurut DJP, pembayaran pajak akan dapat dilakukan dengan 1 aplikasi saja. Satu kode billing dapat digunakan untuk lebih dari satu jenis, masa, dan ketetapan pajak sehingga wajib pajak tidak perlu membuat billing satu per satu.

Selain itu, terdapat fitur baru yaitu akun deposit pajak. Akun ini akan menampung setoran wajib pajak. Setoran tersebut akan dapat digunakan untuk membayar tagihan pajak atau pajak kurang bayar yang sudah ada maupun yang timbul kemudian.

Baca Juga:
Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Sebagai informasi, DJP saat ini telah memberikan sosialisasi dan edukasi terkait dengan pembaruan sistem inti administrasi perpajakan (PSIAP) atau coretax administration system secara bertahap.

Menurut Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Dwi Astuti, cakupan edukasi tahap pertama menargetkan 81.450 wajib pajak.

Hingga Kamis (5/9/2024), proses edukasi telah menjangkau 32,59% dari target tersebut. Adapun program edukasi bertujuan mengenalkan aplikasi pada coretax kepada wajib pajak. (Syallom Aprinta Cahya Prasdani/rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:00 WIB LAYANAN PAJAK

Kantor Pajak Telepon 141.370 WP Sepanjang 2023, Kamu Termasuk?