KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pagu Sudah Dikunci, Penambahan K/L Tak Akan Tambah Anggaran Belanja

Muhamad Wildan | Rabu, 18 September 2024 | 12:00 WIB
Pagu Sudah Dikunci, Penambahan K/L Tak Akan Tambah Anggaran Belanja

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Badan Anggaran DPR menegaskan penambahan jumlah kementerian dan lembaga (K/L) tidak akan menambah pagu belanja pada APBN 2025.

Menurut Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah, belanja dipastikan tidak meningkat mengingat pagunya sudah disepakati dalam APBN 2025.

"Ini tidak ada hubungannya dengan postur karena sudah dicadangkan anggarannya. Maka, sebenarnya nanti persetujuannya hanya lewat komisi-komisi sebagai mitra," katanya, dikutip pada Rabu (18/9/2024).

Baca Juga:
Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Merujuk pada Pasal 51 RUU APBN 2025, pemerintah memiliki keleluasaan untuk melakukan pergeseran anggaran sejalan dengan perubahan nomenklatur K/L dan penambahan jumlah K/L oleh presiden.

"Saat undang-undang ini mulai berlaku, terhadap penggunaan anggaran pada K/L yang dipisahkan atau K/L yang baru dibentuk, diberitahukan oleh pemerintah kepada DPR melalui pimpinan alat kelengkapan yang khusus menangani urusan K/L dimaksud," bunyi pasal 51.

Ke depan, belanja non-K/L juga akan digeser menjadi belanja K/L sesuai dengan perubahan nomenklatur K/L, penambahan jumlah K/L, dan pelaksanaan program-program yang dikehendaki oleh pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

"APBN transisi itu memberikan diskresi kepada presiden terpilih. Makanya, waktu kami usulkan awal belanja K/L itu di bawah Rp1.000 triliun," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Sebagai informasi, pagu belanja pemerintah pusat pada tahun depan disepakati mencapai Rp2.701,4 triliun. Belanja pemerintah pusat terdiri atas belanja K/L senilai Rp1.160,08 triliun dan belanja non-K/L senilai Rp1.541,35 triliun.

Awalnya, pemerintah dalam RAPBN 2025 mengusulkan belanja pemerintah pusat senilai Rp2.693,18 triliun dengan belanja K/L hanya senilai Rp976,78 triliun, sedangkan belanja non-K/L diusulkan senilai Rp1.716,39 triliun. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB LITERATUR PAJAK

Perkaya Pengetahuan Pajak, Baca 11 e-Books Ini di Perpajakan DDTC

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:05 WIB KABINET MERAH PUTIH

Prabowo Kembali Lantik Pejabat Negara, Ada Raffi Ahmad dan Gus Miftah