Ilustrasi.
KABUPATEN TABANAN, DDTCNews – Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali membentuk kelompok kerja (pokja) guna menggenjot pendapatan asli daerah (PAD).
Ida Bagus Wiratmaja, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bapelitbang) Kabupaten Tabanan mengatakan akan dibentuk 4 pokja yang memiliki tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing.
“Masing-masing pokja yang ada ini kemudian memiliki rencana kerja, di mana nanti akan diawasi oleh panitia khusus aset dan pendapatan di DPRD Tabanan,” ujarnya.
Secara lebih terperinci, Ida menjabarkan fokus dari setiap pokja. Pokja pertama akan berfokus pada bidang pendapatan daerah lainnya (PDL). Pokja kedua memiliki fokus pada pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB).
Pokja ketiga menyoroti tentang retribusi dan retribusi dan daerah tujuan wisata (DTW). Pokja keempat difokuskan untuk menciptakan Inovasi guna meningkatkan PAD. Ida menambahkan setiap pokja terdiri atas 3 anggota.
Sebanyak 3 anggota tersebut yang akan mengkoordinasikan program kerja dengan tupoksi yang telah direncanakan. Menurut Ida, adanya tim pokja pembagian tugas dalam meningkatkan penerimaan menjadi lebih jelas.
Pembentukan tim ini TAPD telah mengusulkan anggaran senilai Rp44 Miliar. Pasalnya, program kerja dari setiap pokja, terutama pokja keempat yang berhubungan dengan inovasi, memerlukan anggaran yang besar.
Namun, Ida menjelaskan pokja yang wajib mulai bekerja mulai 1 Desember 2019 adalah pokja pertama, kedua, dan ketiga. Sementara itu, pokja keempat bekerja berdasarkan program jangka pendek dan jangka panjang.
Program jangka pendek yang digagas adalah penerapan e-ticketing, SMS Blasting, serta layanan Drive Thru untuk PBB-P2. Selanjutnya, untuk program jangka panjang diantaranya paket wisata terintegrasi, pengembangan satelit wisata baru, pembangunan pasar tradisional, dan parkir one gate system.
Adapun pembentukan pokja beserta seluruh program kerja yang dicanangkan ditujukan untuk menggenjot PAD Kabupaten Tabanan. Terlebih, target PAD Kabupaten Tabanan pada 2020 cukup tinggi, yaitu senilai Rp 450 miliar.
Ida menjabarkan keempat pokja tersebut akan bekerja secara paralel dan akan ada evaluasi. Untuk itu, dia berharap seluruh pokja bekerja maksimal dan menjalankan program kerja serta terus berinovasi agar target PAD dapat tercapai.
“Kami sangat optimis jika pokja bekerja maksimal dan inovasi bisa diterapkan mulai 2021, target dipatok sampai Rp1 triliun pun pasti bisa tercapai,” kata Ida seperti dilansir baliexpress.jawapos.com. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.