KINERJA PERDAGANGAN

Neraca Dagang Kembali Defisit, BPS: Tantangan Global Makin Sulit

Redaksi DDTCNews | Rabu, 15 Mei 2019 | 14:02 WIB
Neraca Dagang Kembali Defisit, BPS: Tantangan Global Makin Sulit

Suasana konferensi pers. 

JAKARTA, DDTCNews – Neraca perdagangan April 2019 kembali defisit. Performa tersebut mengindikasikan masih suramnya perdagangan global pada tahun ini.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto memaparkan defisit perdagangan pada April 2019 tercatat senilai US$2,5 miliar. Capaian tersebut lebih disebabkan melonjaknya nilai impor di tengah lesunya kinerja ekspor nasional.

“Tantangan perdagangan global saat ini akan semakin sulit,” katanya dalam konferensi pers di Kantor BPS, Rabu (15/5/2019).

Baca Juga:
Surplus Perdagangan Berlanjut, Sinyal Positif Ekonomi Kuartal III/2024

Peliknya tantangan perdagangan global tersebut, menurut Kecuk, terlihat dari kinerja ekspor yang mengendur. Pada April 2019 nilai ekspor nasional tercatat senilai US$12,5 miliar atau turun 10,8% dari posisi Maret 2019 yang senilai US$14,1 miliar.

Secara tahunan, kinerja pada bulan keempat tahun ini tercatat turun hingga 13,10%. Hal ini dikarenakan pada April 2018, pengapalan Indonesia ke luar negeri masih sekitar US$14,4 miliar. Kondisi ini dipengaruhi oleh kinerja perekonomian negara mitra.

“Kita masih beruntung pertumbuhan ekonomi tetap menguat. Namun, selama negara tujuan ekspor utama kita mengalami perlambatan ekonomi maka suka tidak suka kita akan mengalami perlambatan ekspor,” paparnya.

Baca Juga:
BPS: Neraca Perdagangan Surplus US$3,26 Miliar pada September 2024

Sementara itu, nilai impor tercatat mengalami lonjakan dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya. Momentum Ramadan dan Idul Fitri disebut-sebut sebagai penyebab utama naiknya angka impor pada April 2019.

BPS mencatat impor pada April 2019 sebesar US$15,10 miliar. Angka ini naik sebesar 12,25% dari posisi Maret 2019 yang angka impornya sebesar US$13,4 miliar.

Defisit pada April ini memperlebar defisit neraca pembayaran secara tahun berjalan. Selama periode Januari—April 2019 defisit neraca perdagangan tercatat senilai US$2,56 miliar. Angka tersebut lebih besar dari defisit periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$1,4 miliar.

“Pemerintah sudah berkomitmen untuk perkuat ekspor dengan insentif dan diversifikasi. Semua itu butuh waktu dan cara paling efektif saat ini adalah dengan menekan impor terutama untuk barang yang bisa disubtitusi,” imbuhnya. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 16 Oktober 2024 | 10:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Surplus Perdagangan Berlanjut, Sinyal Positif Ekonomi Kuartal III/2024

Selasa, 15 Oktober 2024 | 12:07 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS: Neraca Perdagangan Surplus US$3,26 Miliar pada September 2024

Selasa, 01 Oktober 2024 | 11:44 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Turun dari Bulan Lalu, BPS: Inflasi September 2024 Capai 1,84 Persen

Minggu, 29 September 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Modus Baru Akali Inflasi, Mendagri Minta BPS Jaga Akurasi Data

BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 14:10 WIB PELATIHAN PROFESI PAJAK INTERNASIONAL

Diakui CIOT, DDTC Academy Buka Lagi Kelas Persiapan ADIT

Rabu, 23 Oktober 2024 | 14:00 WIB KABUPATEN KEBUMEN

Pemda Bikin Samsat Khusus untuk Perbaiki Kepatuhan Pajak Warga Desa

Rabu, 23 Oktober 2024 | 13:00 WIB CORETAX SYSTEM

Setelah Diimplementasikan, DJP Akan Tetap Sediakan Edukasi Coretax

Rabu, 23 Oktober 2024 | 12:00 WIB LITERATUR PAJAK

4 Kunci Strategis Cegah Sengketa Pajak, Selengkapnya Baca Buku Ini

Rabu, 23 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Piloting Modul Impor-Ekspor Barang Bawaan Penumpang Tahap III Dimulai

Rabu, 23 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dasar DJP dalam Menetapkan Status Suspend terhadap Sertel Wajib Pajak

Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:30 WIB PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan, Pemprov Targetkan Raup Rp105 Miliar

Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:00 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Beberkan Alasan Pembentukan Badan Aspirasi Masyarakat

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:45 WIB DPR RI

Said Abdullah Kembali Terpilih Jadi Ketua Banggar DPR