ROMA, DDTCNews – Kementerian Perekonomian dan Keuangan Italia menerbitkan aturan transfer pricing terbaru. Aturan yang menerapkan prinsip kewajaran (arm’s length principle) ini diselaraskan dengan rekomendasi proyek Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) Action Plan 8-10.
Berdasarkan keterangan tertulisnya, peraturan transfer pricing terbaru ini memberikan definisi dari perusahaan afiliasi (associate enterprise), kontrol (control), perusahaan independen (independent enterprises), transaksi yang dikontrol maupun yang tidak dikontrol (controlled and non-controlled transactions), serta indikator-indakator keuangan.
“Aturan terbaru ini juga berisi mengenai konsep analisis kesebandingan serta memaparkan 5 metode yang bisa digunakan untuk menentukan nilai wajar untuk transaksi intra-grup,” demikian dikutip dari mnetax.com, Selasa (15/5).
Adapun 5 metode tersebut meliputi metode comparable uncontrolled price (CUP method), metode harga jual kembali (resale price method), cost plus method, metode transaksi margin bersih (transactional net margin method/TNMM), dan metode pembagian keuntungan transaksional (transactional profit split method).
Lebih lanjut, beleid itu juga menetapkan kapan transaksi dapat dipertimbangkan secara wajar, serta kapan otoritas pajak Italia dapat membuat penyesuaian atas harga transfer tersebut. Peraturan itu juga memberikan definisi low value-adding services.
Aturan transfer pricing terbaru ini juga mewajibkan otoritas pajak Italia untuk menerbitkan pedoman terkait dokumentasi transfer pricing (TP Doc) dan disesuaikan dengan pedoman Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.