Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah memperkirakan realisasi penerimaan PPN dan PPnBM bakal mampu mencapai target yang ditetapkan dalam APBN 2024 meski tekanan restitusi dalam tahun berjalan ini cukup besar.
Merujuk pada Laporan Pelaksanaan APBN Semester I/2024, pemerintah memperkirakan penerimaan PPN dan PPnBM pada tahun ini bisa mencapai Rp815,5 triliun, atau 100,5% dari target dalam APBN 2024 senilai Rp811,4 triliun.
"Beberapa faktor yang memengaruhi prognosis pajak semester II/2024 di antaranya perekonomian nasional yang tumbuh stabil, keberlanjutan implementasi UU HPP, serta efektivitas implementasi kebijakan dan pengawasan kepatuhan," jelas pemerintah, dikutip pada Rabu (10/7/2024).
Sepanjang semester I/2024, total PPN dan PPnBM yang dikumpulkan pemerintah mencapai Rp332,8 triliun atau 41% dari target. Pada semester II/2024, realisasi PPN dan PPnBM diyakini bisa mencapai Rp482,7 triliun, atau naik 45% dari setoran PPN dan PPnBM pada semester I/2024.
Berbanding terbalik, pemerintah memperkirakan penerimaan PPh pada tahun ini tidak akan mampu mencapai target yang ditetapkan. Realisasi setoran PPh pada 2024 diperkirakan mencapai Rp1.065,5 triliun, atau 93,5% dari target Rp1.139,8 triliun.
Pemerintah mencatat total penerimaan PPh yang sudah terkumpul mencapai Rp554 triliun sepanjang semester I/2024. Pada semester II/2024, pemerintah—dalam prognosisnya—memperkirakan total PPh yang terkumpul sejumlah Rp511,5 triliun.
Sebagaimana yang telah diberitakan sebelumnya, penerimaan pajak pada tahun ini diperkirakan akan mengalami shortfall senilai Rp66,9 triliun akibat fluktuasi harga komoditas yang menekan kinerja PPh badan dan restitusi PPN.
Pada semester I/2024, realisasi setoran PPh badan mencapai Rp172,7 triliun, turun 34,5% dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp263,7 triliun.
Sementara itu, restitusi PPN naik 63,4% menjadi Rp132,2 triliun dari periode yang sama tahun lalu sejumlah dari Rp80,9 triliun. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.