Ilustrasi. (ISD-CSIS)
JAKARTA, DDTCNews - Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada periode Mei dan Juni 2018, Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan. Selain karena gemuknya volume impor, struktur ekspor Indonesia juga lebih banyak mengandalkan ekspor barang ketimbang jasa.
Oleh karena itu, untuk membedah seberapa besar potensi dan upaya mengatasi faktor-faktor yang menghambat kinerja ekspor jasa Indonesia, maka Indonesia Services Dialogue Council (ISD) dan Center for Strategic and International Studies (CSIS) akan menghelat dialog publik dengan tema "Peluang dan Tantangan Ekspor Jasa Indonesia".
Acara yang akan digelar pada Senin pekan depan ini akan menghadirkan sejumlah tokoh penting dalam menentukan arah kebijakan di Indonesia. Sebagai pembukaan, acara yang dimulai pukul 09.05 WIB ini akan diisi dengan pidato dari Direktur Eksekutif CSIS Philips J. Vermonte.
Kemudian, dilanjutkan dengan keynote speech yang masing-masing akan disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Suahasil Nazara.
Selanjutnya, ialah sesi presentasi yang akan disampaikan oleh Menteri Perdagangan RI 2004-2011 Mari Elka Pengestu dan Managing Partner DDTC Darussalam. Dialog kemudian akan bergulir dengan agenda diskusi panel dan tanya jawab yang dimoderatori oleh Ketua Departemen Ekonomi CSIS Yose Rizal Damuri.
Adapun panelis yang akan mengisi sesi diskusi ini antara lain Kepala Pusat Kebijakan Pajak dan PNBP BKF Rofyanto Kurniawan, Direktur Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Marolop Nainggolan, Asisten Deputi Bidang Moneter dan Neraca Pembayaran Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, Managing Partner PwC Indonesia Ay Tjhing Phan, CEO of Mainspring Technology Weihan Liew dan Head of Tax PT. Sampoerna Tbk Eulis Eliyani.
Adapun dialog publik tersebut akan dihelat pada Senin, 16 Juli 2018 dan mengambil tempat di Auditorium CSIS, Gedung Pakarti Center,lantai 3, Jalan Tanah Abang III No.23-27.
Untuk keperluan informasi dan reservasi dapat dilakukan melalui saluran telepon +6281282363961 (Ilma) dan +6282114308593 (Annisa). Atau melalui email di [email protected] dan [email protected]. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.