Dewan juri (Peneliti Senior Ditjen Pajak Kementerian Keuangan Arifin Rosid, Dosen FIA UI Wisamodro Jati dan Redaktur DDTCNews Awwaliatul Mukarromah) berfoto bersama dengan para juara Taxplore 2018, di Auditorium Gedung M, FIA UI, Depok, Sabtu (1/12/2018). (Foto: DDTCNews)
DEPOK, DDTCNews – Ega Kurnia Yazid, Lutfiah Sungkar, dan Nada Seprina dari jurusan Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) keluar sebagai Juara I National Paper Competition Taxplore 2018 yang diadakan oleh Kelompok Studi Fiskal (Kostaf) Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) pada hari ini, Sabtu (1/12/2018).
Tim dari UGM tersebut berhasil mengalahkan 9 tim semi-finalis lain dalam babak presentasi paper dan babak studi kasus. Babak presentasi paper ilmiah disampaikan oleh 10 tim secara bergiliran. Babak ini menghasilkan 5 tim dengan nilai tertinggi yang berhak lolos ke babak akhir.
Dalam babak terakhir, 5 tim diberikan studi kasus yang sama untuk dipresentasikan di depan dewan juri. Dari babak studi kasus, dewan juri menentukan juara I, juara II, dan juara III berdasarkan kriteria penilaian, yaitu penguasaan materi, teknik presentasi, dan kemampuan menjawab pertanyaan dari dewan juri.
Dengan menjadi juara I tim dari UGM secara otomatis mendapatkan hadiah uang tunai senilai Rp5 juta. Adapun Juara II dengan hadiah senilai Rp3,5 juta diraih oleh Fadhlurrahman Ruslan dan Rifky Halim dari Prodi Kepabeanan dan Cukai Politeknik Keuangan Negara STAN. Tim dari PKN STAN ini juga meraih best presentation dengan hadiah sebesar Rp500 ribu.
Adapun, Juara III diraih oleh Hasbi Ashshiddiqi dan Yuliandi Fikridari dari jurusan Perpajakan dan Ekonomi Pembangunan Universitas Airlangga dengan menerima hadiah senilai Rp2 juta. Tema besar dari kompetisi ini adalah 'Perpajakan di Era Ekonomi Digital' dengan topik paper seputar potensi pengenaan pajak atas bisnis berbasis online atau e-commerce, teknologi keuangan, automatic exchange of information (AEoI), hingga mata uang kripto (cryptocurrency).
Peneliti Senior Ditjen Pajak Kementerian Keuangan Arifin Rosid, sebagai salah satu dewan juri, menyampaikan bahwa isi paper yang disampaikan oleh seluruh tim peserta sudah sangat bagus, baik dari segi ide dan gagasan maupun teknik penyampaiannya. Menurutnya, dewan juri sempat kesulitan untuk menentukan juara dari Taxplore 2018 ini.
"Kami berusaha menilai seobjektif mungkin, rata-rata semua tim memberikan gagasan yang bagus," katanya di Gedung Auditorium M, FIA UI, Depok.
Arifin menambahkan budaya pajak tercipta karena ada interaksi dinamis antara otoritas pajak, akademisi, dan praktisi. Dalam konteks ini, kegiatan seperti Taxplore 2018 adalah wadah yang tepat dan langkah awal untuk mempercepat bertumbuhkembangnya budaya pajak di Indonesia.
Dosen Pajak Prodi Ilmu Administrasi Fiskal FIA UI Wisamodro Jati mengapresiasi mahasiwa-mahasiswi yang mampu menguasai materi yang disampaikan, meskipun sebagian dari apa yang mereka sampaikan belum tentu sudah mereka dapatkan ilmunya di kampus masing-masing, misalnya terkait dengan konsep transaksi lintas batas 'cross border' dan pajak ekonomi digital.
"Dengan waktu presentasi yang cukup singkat, semua tim mampu mempresentasikan ide mereka dan menjawab pertanyaan juri dengan baik," katanya yang juga menjadi dewan juri.
Kemudian, Redaktur DDTCNews Awwaliatul Mukarromah yang juga bertindak sebagai dewan juri mengatakan melalui acara Taxplore 2018 ini diharapkan banyak mahasiswa yang semakin memahami dan peduli dengan isu-isu perpajakan terkini. Ide-ide dan inovasi yang disampaikan semoga bisa diterapkan dalam jangka waktu ke depan.
"Kompetisi paper ini bisa menjadi pengalaman berharga untuk mahasiwa sekaligus sebagai media pembelajaran," imbuhnya.
Acara Taxplore 2018 ditutup dengan pembagian piala, hadiah, dan souvenir kepada para juara, serta pembagian sertifikat kepada dewan juri. Tidak lupa, seluruh panitia, peserta kompetisi, dan dewan juri Taxplore 2018 berfoto bersama di akhir acara. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.