Suasana simulasi moot court di Menara DDTC.
JAKARTA, DDTCNews – Sejumlah mahasiswa Departemen Ilmu Administrasi Fiskal Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (DIAF FIA UI) melakukan simulasi moot court di Menara DDTC pada Kamis—Jumat (12—13/12/2019). Simulasi ini merupakan bagian dari mata kuliah Peradilan Pajak.
Kegiatan ini menjadi bagian dari wujud kerja sama DIAF FIA UI dengan DDTC yang dijalin sejak lama untuk pengembangan pendidikan perpajakan di Indonesia. Simulasi moot court yang memberikan pengalaman kepada mahasiswa agar dapat melakukan role play persidangan di Pengadilan Pajak.
“Banyak pelajaran yang diperoleh mahasiswa dengan kegiatan ini. Ini bisa jadi menjadi pengalaman tak terlupakan bagi mereka sebelum lulus kuliah dan memasuki dunia kerja. Ini berkait kerja sama yang bagus dan dukungan dari DDTC,” ujar Ketua DIAF FIA UI Milla Sepliana Setyowati.
Sebelum melakukan simulasi moot court, mahasiswa telah melakukan kunjungan ke Pengadilan Pajak agar mengetahui praktek proses persidangan. Kasus yang digunakan dalam simulasi ini merupakan kasus nyata yang sudah mendapatkan putusan hakim.
Tidak hanya itu, dalam rangkaian mata kuliah Peradilan Pajak, para profesional DDTC juga telah memberikan sharing ilmu dan pengalaman sebagai praktisi. Sharing ini digelar berkala dalam beberapa minggu terakhir sebelum simulasi moot court.
Beberapa profesional DDTC tersebut adalah Senior Specialist of Tax Compliance & Litigation Services DDTC Wulan Clara Kartini, Senior Specialist of Transfer Pricing Services DDTC Tami Putri Pungkasan, Senior Specialist of Tax Compliance & Litigation Services DDTC Riyhan Juli Asyir, dan Specialist of Tax Compliance & Litigation Services DDTC Nia Anzola. Adapun koordinator dari DDTC adalah Partner of Tax Research & Training Services DDTC B. Bawono Kristiaji.
Milla mengatakan sebagai bentuk perwujudan outcome based education, kurikulum Program Sarjana Administrasi Fiskal diarahkan pada pengembangan knowledge, skill, dan attitude mahasiswa. Lulusan DIAF FIA UI diharapkan tidak hanya memahami pengetahuan di bidang perpajakan.
Lulusan juga diharapkan memiliki keterampilan yang memadahi untuk memasuki dunia kerja. Oleh karena itu, beberapa mata kuliah diselenggarakan melalui kerja sama dengan beberapa institusi sebagai perwakilan industri agar mahasiswa mendapatkan gambaran lebih jelas dari para praktisi perpajakan.
Adapun yang mengikuti kegiatan ini adalah mahasiswa DIAF FIA UI semester 7 angkatan 2016. Keseluruhan mahasiswa berjumlah 96 orang, yang dibagi menjadi 8 kelompok. Masing-masing mahasiswa dalam kelompok dibagi perannya sebagai hakim (3 orang), panitera (1 orang), pihak terbanding – otoritas pajak – (2 orang), pemohon banding – konsultan pajak – (2 orang), wajib pajak (2 orang), serta saksi ahli (2 orang).
Balqis Binadari Hadi, mahasiswa DIAF FIA UI mengatakan simulasi moot court ini merupakan pengalaman baru baginya sebagai mahasiswa yang notabene belum merasakan langsung bagaimana persidangan berjalan.
Menurutnya, sangat banyak hal yang bisa dipelajari ketika melakukan simulasi moot court, mulai dari pembuatan script, persiapan dokumen dan argumentasi dari pihak pemohon dan pihak terbanding, serta menyiapkan pertanyaan dari pihak hakim.
“Simulasi persidangan ini sangat berguna bagi saya dan teman-teman terlebih untuk persiapan karier kami di masa depan mengingat kami merupakan mahasiswa tingkat akhir yang akan menghadapi dunia kerja,” katanya.
Tiara Vernynda, mahasiswa DIAF FIA UI mengaku merasakan suasana persidangan di Pengadilan Pajak yang sesungguhnya dengan adanya simulasi tersebut. Para mahasiswa, sambungnya, bisa belajar untuk menyampaikan pendapat terkait sengketa yang diperkarakan.
“Kami berharap, kerjasama FIA UI dan DDTC dalam pelaksanaan simulasi moot court dapat terus dilaksanakan setiap tahunnya untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa mengenai persidangan di Pengadilan Pajak,” tutur Tiara.
Ester Sophia, mahasiswa DIAF FIA UI juga merasakan pengalaman yang sama. Meskipun hanya simulasi, lanjut dia, setiap mahasiswa benar-benar memikirkan dan mempersiapkan materi sesuai peran masing-masing dalam persidangan.
“Jurusannya ilmu administrasi fiskal tetapi berasa jurusan ilmu hukum karena bisa terlibat langsung dalam persidangan dan menjalankan peran-peran seperti adanya pihak -pihak yang melakukan sidang pengadilan pajak. Kami akhirnya memahami tidak mudah untuk langsung terlibat dalam persidangan,” jelas Ester.
Partner of Tax Research & Training Services DDTC B. Bawono Kristiaji mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya DDTC menghidupi visi sebagai institusi pajak berbasis riset dan ilmu pengetahuan yang terus mengedepankan standar tinggi dan berkelanjutan.
Kegiatan ini juga menjadi wujud konkret pelaksanaan memorandum of understanding (MoU) pendidikan pajak sudah diteken antara DDTC dan UI. Hingga saat ini, DDTC sudah meneken kerja sama dengan 25 perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.