CORETAX SYSTEM

Layanan Interaktif Coretax: Masyarakat Bisa Beri Saran dan Pengaduan

Redaksi DDTCNews | Kamis, 17 Oktober 2024 | 17:45 WIB
Layanan Interaktif Coretax: Masyarakat Bisa Beri Saran dan Pengaduan

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Layanan interaktif coretax merupakan jenis layanan yang disediakan untuk masyarakat guna berkomunikasi dengan Ditjen Pajak (DJP). Layanan ini terdiri dari layanan informasi dan pengaduan.

Penyuluh pajak Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Muara Teweh Abdul Rahman mengatakan masyarakat, baik wajib pajak maupun non-wajib pajak, dapat menyampaikan pengaduan terhadap pelayanan pajak melalui menu Taxpayer Services yang tersedia di coretax.

“Kemudian, terdapat juga layanan pengaduan yang dapat digunakan wajib pajak maupun non-wajib pajak apabila terdapat pelayanan petugas pajak yang kurang sempurna” katanya, dikutip pada Kamis (17/10/2024).

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Abdul menjelaskan pengaduan dapat mencakup dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh pegawai di lingkungan DJP.

Apabila terdapat indikasi tindak pidana perpajakan yang melibatkan, baik pegawai pajak maupun masyarakat umum, hal tersebut juga dapat dilaporkan melalui coretax.

Tak hanya itu, masyarakat juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan saran perbaikan atau apresiasi terkait dengan fasilitas dan pelayanan perpajakan yang telah diberikan.

Baca Juga:
Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selain layanan pengaduan, ruang lingkup layanan interaktif coretax juga menyediakan fitur informasi perpajakan. Bagian ini berisi mengenai informasi umum perpajakan seperti penjelasan ketentuan atau peraturan, pelaksanaan pemenuhan hak dan kewajiban perpajakan, dan riwayat interaksi informasi pajak dari sistem DJP dan luar DJP.

Selain melalui coretax, layanan pengaduan tetap masih dapat diakses melalui livechat pajak.go.id, web pengaduan, Kring Pajak 1500200, ataupun datang langsung ke kantor pajak. (Syallom Aprinta Cahya Prasdani/rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB LITERATUR PAJAK

Perkaya Pengetahuan Pajak, Baca 11 e-Books Ini di Perpajakan DDTC

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen