AUSTRALIA

Klaim Pengeluaran WFH untuk Pengurang Pajak Dimudahkan

Nora Galuh Candra Asmarani | Sabtu, 11 April 2020 | 10:00 WIB
Klaim Pengeluaran WFH untuk Pengurang Pajak Dimudahkan

Ilustrasi.

CANBERRA, DDTCNews—Australian Taxation Office (ATO) mengumumkan opsi baru yang membuat tata cara klaim biaya bekerja dari rumah (working from home/WFH) lebih sederhana bagi setiap wajib pajak.

Opsi baru ini memungkinkan wajib pajak untuk mengklaim Aus80 sen/jam atas biaya operasional WFH mereka. Melalui opsi baru ini wajib pajak tidak perlu lagi untuk menghitung biaya atas pengeluaran tertentu guna mendukung WFH.

“Biaya ini sifatnya sudah akumulatif, sehingga hal-hal seperti depresiasi pada perabot rumah, penyusutan pada komputer, listrik, telepon, internet, sudah diperhitungkan,” kata Asisten Komisaris ATO Karen Foat, Kamis (9/4/2020).

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

ATO sempat menyebut biaya selama WFH bisa menjadi pengurang pajak. Namun ketentuan kala itu, wajib pajak diharuskan mencatat pengeluaran untuk operasional WFH mereka, termasuk bukti kuitansi.

Wajib pajak juga hanya bisa mengklaim proporsi pengeluaran yang digunakan untuk bekerja dan tidak dapat mengklaim seluruh tagihannya. Kini, ATO merilis opsi baru karena ketentuan sebelumnya dinilai terlalu rumit.

“Saat ini hampir seluruh anggota keluarga berada di rumah, dan mungkin cukup rumit untuk mengetahui pengeluaran mana yang merupakan bagian dari penggunaan internet Anda, pasangan, dan anak,” ujar Foat.

Baca Juga:
Malaysia Berencana Kenakan Pajak atas Dividen sebesar 2 Persen

Foat menjelaskan wajib pajak yang memilih opsi ini cukup menyimpan catatan jam kerja mereka sebagai bukti. Adapun opsi baru ini berlaku bagi seluruh wajib pajak yang bekerja dari rumah sejak 1 Maret karena adanya krisis Covid-19.

Lebih lanjut, Foat menekankan opsi baru ini tak berarti melarang atau menghapus ketentuan sebelumnya. Wajib pajak dapat memilih dari tiga cara yang ada untuk menghitung biaya operasional mereka selama WFH.

Foat menegaskan opsi baru ini hanya untuk menyediakan alternatif cara bagi wajib pajak yang pertama kali menjalani WFH. Terlebih, pandemi Covid-19 membuat banyak wajib pajak harus WFH dan mayoritas diantaranya baru pertama kali.

“Di bawah opsi baru, tidak perlu lagi membagi biaya antara anggota rumah tangga. Ini metode baru yang lebih sederhana dan bisa digunakan jika mereka mau,” jelas Foat seperti dilansir dari My Business. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja