MALAYSIA

Kasus Covid-19 Melonjak, Malaysia Tetapkan Darurat Nasional

Dian Kurniati | Selasa, 12 Januari 2021 | 16:09 WIB
Kasus Covid-19 Melonjak, Malaysia Tetapkan Darurat Nasional

Ilustrasi. Seorang dokter mengumpulkan sampel usab dari seorang pria untuk di tes penyakit virus korona (COVID-19) di luar Clinic Ajwa di Shah Alam, Malaysia, Kamis (10/12/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng/WSJ/cfo

KUALA LUMPUR, DDTCNews – Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah menyetujui penetapan keadaan darurat nasional sampai dengan 1 Agustus 2021, atau hingga gelombang penularan Covid-19 mereda.

Pengawas Keluarga Kerajaan Ahmad Fadil Shamsuddin mengatakan keputusan itu diambil setelah Raja bertemu Perdana Menteri Muhyiddin Yassin. Raja menilai penanganan pandemi Covid-19 di Malaysia makin mendesak.

"Al-Sultan Abdullah berpandangan bahwa penyebaran Covid-19 di negara itu berada pada tahap kritis dan memerlukan dekrit darurat," katanya dikutip dari aa.com, Selasa (12/1/2021).

Baca Juga:
Kurs Pajak: Rupiah Masih Melemah terhadap Dolar AS di Awal 2025

Ahmad menuturkan Raja mempertimbangkan kepentingan nasional dan keselamatan masyarakat di tengah pandemi, sebelum menetapkan keadaan darurat nasional. Saat ini, rumah sakit di Malaysia menghadapi kesulitan karena pasien terus berdatangan.

Penetapan darurat nasional juga berdampak pada parlemen yang aktivitasnya terpaksa ditangguhkan dan pemilu ditiadakan. Muhyiddin sempat merekomendasikan untuk mengumumkan keadaan darurat Covid-19 kepada Raja sejak Oktober tahun lalu, tetapi ditolak.

Malaysia tercatat mampu mengendalikan gelombang awal Covid-19 dengan karantina wilayah atau lockdown ketat selama 3 bulan. Namun, situasinya langsung memburuk pada September 2020 setelah pemilu negara bagian Sabah.

Baca Juga:
Mulai Juli 2025, Negara Tetangga Ini Terapkan NIK sebagai NPWP

Sementara itu, Menteri Keuangan Tengku Zafrul Abdul Aziz menyatakan pemerintah tidak akan ragu memperbesar paket stimulus pada APBN 2021. Pemerintah akan mengalokasikan belanja senilai RM322,5 miliar atau setara dengan Rp1.125,6 triliun.

Menurutnya, pemberian berbagai insentif dalam rencana pemulihan ekonomi jangka pendek dapat menjaga minat investor dalam menanamkan modalnya di Malaysia sehingga pemulihan ekonomi dapat lebih cepat.

"Malaysia masih bekerja tanpa lelah mengatasi Covid-19, pemulihan kesehatan masyarakat, ekonomi, atau bahkan investasi akan memakan waktu," ujarnya dikutip dari nst.com.my. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 01 Januari 2025 | 09:45 WIB KURS PAJAK 01 JANUARI 2025 - 07 JANUARI 2025

Kurs Pajak: Rupiah Masih Melemah terhadap Dolar AS di Awal 2025

Senin, 30 Desember 2024 | 19:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Partai Republik Minta Trump Setop Program Lapor SPT Gratis Era Biden

BERITA PILIHAN
Rabu, 01 Januari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Proyeksi Nilai Insentif PPN pada Tahun Depan

Rabu, 01 Januari 2025 | 10:05 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Januari-Maret 2025, Tarif Listrik Nonsubsidi Ditetapkan Tidak Naik

Rabu, 01 Januari 2025 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN 12% Hanya Untuk Barang Mewah, Begini Respons Wakil Ketua DPR Dasco

Rabu, 01 Januari 2025 | 09:45 WIB KURS PAJAK 01 JANUARI 2025 - 07 JANUARI 2025

Kurs Pajak: Rupiah Masih Melemah terhadap Dolar AS di Awal 2025

Rabu, 01 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Makanan dan Jasa Premium Tak Jadi Kena Pajak, Tetap Bebas PPN

Rabu, 01 Januari 2025 | 08:30 WIB KOTA CIMAHI

Pemkot Siapkan Insentif Pajak Daerah untuk Tarik Investasi

Rabu, 01 Januari 2025 | 08:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Presiden Prabowo Tetapkan PPN 12% Hanya Berlaku untuk Objek PPnBM

Rabu, 01 Januari 2025 | 07:37 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Pengumuman! Harga Jual Eceran Rokok yang Baru Resmi Berlaku Hari Ini

Selasa, 31 Desember 2024 | 21:17 WIB CORETAX SYSTEM

Prabowo Luncurkan Coretax System, Diterapkan Mulai 1 Januari 2025