KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Ingatkan umat Muslim Berzakat, Begini Harapannya

Dian Kurniati | Kamis, 14 Maret 2024 | 10:45 WIB
Jokowi Ingatkan umat Muslim Berzakat, Begini Harapannya

Presiden Joko Widodo (Jokowi).

JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan seluruh umat muslim untuk segera menunaikan kewajiban pembayaran zakat.

Jokowi mengatakan bulan Ramadan menjadi momentum untuk meningkatkan ketakwaan dan memperbanyak amalan, termasuk berinfak, bersedekah dan berzakat. Terlebih, berzakat juga menjadi kewajiban setiap umat Islam sebagai wujud syukur atas berkah yang diterima.

"Dengan berzakat, kita memperkuat fondasi keimanan menolong kaum dhuafa, mensucikan jiwa dari sifat kikir, meningkatkan ketenangan batin," katanya, dikutip pada Kamis (14/3/2024).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Jokowi turut memanfaatkan momen bulan puasa untuk membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Penyerahan zakat kepada Baznas di Istana Negara juga diikuti oleh para menteri, kepala lembaga, serta direksi BUMN.

Dia pun berpesan kepada Baznas untuk menyalurkan zakat secara tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan.

Sementara itu, Ketua Baznas Noor Achmad menyebut gerakan Cinta Zakat yang diinisiasi Jokowi pada 2021 telah memberikan dampak positif terhadap kinerja pengumpulan zakat secara nasional dari berbagai sektor, termasuk dari kementerian, lembaga, BUMN, dan swasta.

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Gerakan tersebut juga dinilai berpengaruh terhadap kepatuhan ASN menunaikan zakat. Pada 2023, pengumpulan zakat, infak, dan sedekah oleh Baznas dan LAZ seluruh Indonesia mencapai Rp32 triliun atau tumbuh 43,74%.

Meski demikian, angka tersebut masih jauh dari potensi zakat, infak, dan sedekah Indonesia yang diproyeksi mencapai Rp327 triliun.

Sebagaimana diatur dalam PP 60/2010, zakat dapat menjadi pengurang penghasilan bruto. Zakat tersebut harus disetorkan kepada badan atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Agar dapat menjadi pengurang pajak, wajib pajak perlu melampirkan fotokopi bukti pembayaran zakat pada SPT Tahunan. Bukti pembayaran itu paling sedikit harus memuat nama lengkap wajib pajak dan NPWP pembayar; jumlah pembayaran.

Kemudian, tanggal pembayaran; nama badan/lembaga amil zakat atau lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan pemerintah; serta tanda tangan petugas badan/lembaga amil zakat atau lembaga keagamaan yang dibentuk dan disahkan pemerintah. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja