BELANJA PERPAJAKAN

Ini Saran Chatib Basri Jaga Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Wabah Corona

Dian Kurniati | Selasa, 18 Februari 2020 | 09:17 WIB
Ini Saran Chatib Basri Jaga Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Wabah Corona

Chatib Basri.

JAKARTA, DDTCNews—Pemerintah dinilai perlu mengevaluasi kembali kinerja belanja perpajakan atau insentif pajak dalam mendorong pertumbuhan ekonomi seiring dengan mewabahnya virus Corona saat ini.

Ekonom sekaligus mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan Corona berpotensi menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah 5%. Oleh karena itu, pemerintah harus mengantisipasi dengan memastikan belanja perpajakan berkualitas.

Review kembali tax incentive yang sudah diberikan, apakah efektif? Apakah ini ternyata mampu mendorong growth? Jika tidak, evaluasi mengapa tidak efektif dan ubah skemanya agar efektif,” cuitnya melalui media sosial, Selasa (18/2/2020).

Baca Juga:
Isi Materi Keberatan Sama dengan MAP, Ini yang Bisa Dilakukan WP

Dia menilai belanja perpajakan dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi saat ini, terutama di tengah isu Corona. Belanja perpajakan memperlebar defisit anggaran, lanjutnya, pun tak jadi soal, asalkan seluruh belanja efektif.

Isu Corona saat ini tengah menjadi isu ekonomi. Berkaca pada kasus SARS atau flu burung pada 2003, pertumbuhan ekonomi China kala itu melempem dari 11% (kuartal I/2003) menjadi 9% (kuartal II/2003).

Analisis sensitivitas menunjukkan 1% penurunan ekonomi China bisa berdampak pada penurunan ekonomi Indonesia 0,1-0,3%. Artinya, jika ekonomi China melambat 1%, maka realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bisa di bawah 5%.

Baca Juga:
Alami Eror di Jenis Pekerjaan Saat Perbarui DUK, Ini Kata Kring Pajak

Sektor yang bakal tertekan karena virus corona di antaranya ekspor dan impor. Penurunan impor, kata Chatib, perlu diwaspadai karena bisa mengerek harga jika kesediaan berbagai barang di pasar domestik terbatas.

Tak ketinggalan, ia juga mengusulkan pemerintah untuk menjaga daya beli penduduk miskin dengan berbagai program bantuan sosial seperti PKH dan BPNT, serta kartu prakerja untuk kelas menengah.

Sektor lainnya yang ikut tertekan adalah pariwisata. Menurut Chatib, diskon tiket angkutan udara menuju destinasi wisata bisa dilakukan untuk menjaga geliat pariwisata sampai dengan beberapa bulan ke depan.

Baca Juga:
Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

“Memang terlalu pagi untuk menyimpulkan, tetapi langkah-langkah antisipasi untuk mendorong daya beli dan perekonomian domestik perlu disiapkan segera," tutur Chatib.

Untuk diketahui, catatan estimasi belanja perpajakan pada 2018 adalah sebesar Rp221,1 triliun atau 1,49% dari PDB. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 27 Januari 2025 | 15:30 WIB PMK 118/2024

Isi Materi Keberatan Sama dengan MAP, Ini yang Bisa Dilakukan WP

Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 15:30 WIB PMK 118/2024

Isi Materi Keberatan Sama dengan MAP, Ini yang Bisa Dilakukan WP

Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

Senin, 27 Januari 2025 | 13:30 WIB PMK 117/2024

Sri Mulyani Atur Ulang Ketentuan Penghapusan Piutang Pajak

Senin, 27 Januari 2025 | 13:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kategorisasi Kuasa dan Wakil Wajib Pajak di Coretax DJP

Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6